Palestina Mulai Ubah Sikap Politik
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Palestina mulai mengubah sikap politik mengenai kepemilikan lahan dengan Israel. Menurut Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyadh Mansour, pihaknya menerima fakta bahwa sebagian besar yang dahulunya wilayah Palestina kini sudah menjadi milik Israel.
"Kami sudah mengubah sikap politik kami mengenai luas wilayah. yakni dengan mulai menerima dan mengakui Israel," kata Mansour saat berbicara Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC) di Jakarta.
"Kami menerima bahwa 78 persen dari wilayah kami adalah milik Israel, dan 22 persen yang kami perjuangkan terus sampai saat ini adalah milik Palestina," sambungnya pada Kamis (17/12).
Namun, menurutnya sikap bertolak belakang sampai saat ini masih ditunjukan oleh pemerintah Israel. Sampai saat ini pemerintah Israel masih enggan mengakui Palestina, dan enggan memberikan 22 persen wilayah itu pada Palestina.
"Tapi, sayangnya Israel masih tidak mau menerima hal itu. Mereka ingin menguasai semua wilayah yang ada," imbuh Mansour.
Selain itu, dirinya juga menyebut bahwa Israel hanya ingin tanahnya semata, mereka tidak ingin ada warga Palestina dan Arab yang tinggal di atas tanah yang mereka duduki.
"Kami sudah mengubah sikap politik kami mengenai luas wilayah. yakni dengan mulai menerima dan mengakui Israel," kata Mansour saat berbicara Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC) di Jakarta.
"Kami menerima bahwa 78 persen dari wilayah kami adalah milik Israel, dan 22 persen yang kami perjuangkan terus sampai saat ini adalah milik Palestina," sambungnya pada Kamis (17/12).
Namun, menurutnya sikap bertolak belakang sampai saat ini masih ditunjukan oleh pemerintah Israel. Sampai saat ini pemerintah Israel masih enggan mengakui Palestina, dan enggan memberikan 22 persen wilayah itu pada Palestina.
"Tapi, sayangnya Israel masih tidak mau menerima hal itu. Mereka ingin menguasai semua wilayah yang ada," imbuh Mansour.
Selain itu, dirinya juga menyebut bahwa Israel hanya ingin tanahnya semata, mereka tidak ingin ada warga Palestina dan Arab yang tinggal di atas tanah yang mereka duduki.
(esn)