Ilmuwan AS Kembangkan Mata Bionik Harapan Ribuan Orang Buta
A
A
A
CALIFORNIA - Para ilmuwan Southern California University, Amerika Serikat (AS) mengembangkan mata bionik yang diharapkan bisa mengembalikan penglihatan orang-orang yang mengalami kebutaan karena Retinitis Pigmentosa (RP). Mata bionik itu akan jadi harapan bagi ribuan orang buta.
Penyakit RP telah mempengaruhi satu dari 4 ribu orang. Di Inggris tercatat ada 20 ribu warga yang tidak sembuh akibat penyakit tersebut. Namun, para ilmuwan di universitas itu telah melakukan penelitian yang menghasilkan perangkat untuk meningkatkan ketajaman gambar yang akan diaplikasikan dalam mata bionik.
Dalam percobaan terhadap pasien penderita RP, para ilmuwan memasang implan yang disebut Argus. Implan yang disi “pulsa elektrik” itu ditempatkan di belakang mata dan memungkinkan retina akan dirangsang dengan tepat.
“Ini adalah langkah maju yang besar dalam membantu memulihkan penglihatan bagi orang-orang dengan Retinitis Pigmentosa,” kata Profesor Andrew Weitz, dari Southern California University, seperti dikutip Daily Mirror, semalam.
Fungsi implan itu telah dijelaskan secara online di Science Translational Medicine, di mana implan tersebut memungkinkan pasien untuk melihat titik-titik fokus cahaya. “Jadi mampu menciptakan titik-titik fokus cahaya penting. Pikirkan setiap titik cahaya sebagai pixel dalam sebuah gambar,” ujar Profesor Weitz.
”Dengan mengatur banyak tempat cahaya ke dalam bentuk objek, kita dapat menghasilkan gambar yang tajam dari objek itu,” imbuh dia. ”Bagi kita yang memakai kacamata, bayangkan perbedaan antara mencoba membaca tanda neon jauh dengan dan tanpa kacamata Anda,” saran dia.
Ilmuwan lain, Profesor James Weiland, berujar; ”Temuan kami mendukung lebih lanjut dan memungkinkan bagi pasien dengan RP untuk melihat bentuk (objek) menggunakan visi buatan.”
”Hal ini membuat kasus yang kuat untuk mengembangkan implan retina dengan resolusi tinggi,” lanjut dia. Penyakit RP telah menyebabkan hilangnya fungsi sel-sel pendeteksi cahaya di retina secara bertahap dan progresif yang pada akhirnya membuat pasien mengalami kebutaan.
Penyakit RP telah mempengaruhi satu dari 4 ribu orang. Di Inggris tercatat ada 20 ribu warga yang tidak sembuh akibat penyakit tersebut. Namun, para ilmuwan di universitas itu telah melakukan penelitian yang menghasilkan perangkat untuk meningkatkan ketajaman gambar yang akan diaplikasikan dalam mata bionik.
Dalam percobaan terhadap pasien penderita RP, para ilmuwan memasang implan yang disebut Argus. Implan yang disi “pulsa elektrik” itu ditempatkan di belakang mata dan memungkinkan retina akan dirangsang dengan tepat.
“Ini adalah langkah maju yang besar dalam membantu memulihkan penglihatan bagi orang-orang dengan Retinitis Pigmentosa,” kata Profesor Andrew Weitz, dari Southern California University, seperti dikutip Daily Mirror, semalam.
Fungsi implan itu telah dijelaskan secara online di Science Translational Medicine, di mana implan tersebut memungkinkan pasien untuk melihat titik-titik fokus cahaya. “Jadi mampu menciptakan titik-titik fokus cahaya penting. Pikirkan setiap titik cahaya sebagai pixel dalam sebuah gambar,” ujar Profesor Weitz.
”Dengan mengatur banyak tempat cahaya ke dalam bentuk objek, kita dapat menghasilkan gambar yang tajam dari objek itu,” imbuh dia. ”Bagi kita yang memakai kacamata, bayangkan perbedaan antara mencoba membaca tanda neon jauh dengan dan tanpa kacamata Anda,” saran dia.
Ilmuwan lain, Profesor James Weiland, berujar; ”Temuan kami mendukung lebih lanjut dan memungkinkan bagi pasien dengan RP untuk melihat bentuk (objek) menggunakan visi buatan.”
”Hal ini membuat kasus yang kuat untuk mengembangkan implan retina dengan resolusi tinggi,” lanjut dia. Penyakit RP telah menyebabkan hilangnya fungsi sel-sel pendeteksi cahaya di retina secara bertahap dan progresif yang pada akhirnya membuat pasien mengalami kebutaan.
(mas)