China Gelar Latihan Militer di Laut China Selatan
A
A
A
BEIJING - Angkatan Laut China dalam beberapa hari terakhir kerap melakukan latihan militer di Laut China Selatan. Pihak Kementerian Pertahanan China menyatakan, latihan militer tersebut adalah latihan rutin.
"Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat dalam beberapa hari terakhir melakukan perjalanan ke Laut China Selatan, melewati Pasifik Barat, untuk melaksanakan latihan," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan China dilansir dari Reuters, Minggu (13/12/2015).
"Tindakan ini adalah latihan rutin yang dilakukan sesuai dengan rencana latihan Angkatan Laut tahun ini," lanjut keterangan tersebut tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Gambar-gambar di akun media sosial pemerintah China dalam beberapa hari terakhir menunjukkan gambar dari kapal Angkatan Laut China terlibat dalam latihan perang di Laut China Selatan. Namun tidak ada keterangan dimana tepatnya latihan perang tersebut berlangsung.
China mengklaim hampir semua perairan Laut China Selatan yang kaya akan energi dan mempunyai pemasukan lebih dari USD 5 triliun setiap tahunnya dari perdagangan maritim. Hal ini terang saja mendapat tentatangan dari Filipina, Brunei, Vietnam, Malaysia dan Taiwan yang merasa memiliki hak yang sama.
"Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat dalam beberapa hari terakhir melakukan perjalanan ke Laut China Selatan, melewati Pasifik Barat, untuk melaksanakan latihan," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan China dilansir dari Reuters, Minggu (13/12/2015).
"Tindakan ini adalah latihan rutin yang dilakukan sesuai dengan rencana latihan Angkatan Laut tahun ini," lanjut keterangan tersebut tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Gambar-gambar di akun media sosial pemerintah China dalam beberapa hari terakhir menunjukkan gambar dari kapal Angkatan Laut China terlibat dalam latihan perang di Laut China Selatan. Namun tidak ada keterangan dimana tepatnya latihan perang tersebut berlangsung.
China mengklaim hampir semua perairan Laut China Selatan yang kaya akan energi dan mempunyai pemasukan lebih dari USD 5 triliun setiap tahunnya dari perdagangan maritim. Hal ini terang saja mendapat tentatangan dari Filipina, Brunei, Vietnam, Malaysia dan Taiwan yang merasa memiliki hak yang sama.
(ian)