Lavrov: Turki Sudah Lama Jadi Markas ISIS
A
A
A
MOSKOW - Rusia mengatakan, mereka sudah lama tahu bahwa Turki merupakan salah satu lokasi pelatihan anggota baru ISIS. Bukan hanya tempat pelatihan, tapi wilayah Turki juga digunakan ISIS untuk menyimpan dan menyalurkan senjata.
Negeri Beruang Merah itu juga menuturkan, senjata yang disimpan di Turki dan anggota baru mereka, bukan hanya disalurkan ISIS ke Suriah, melainkan ke banyak wilayah. Bahkan, penyebaran senjata dan anggota baru itu mencapai wilayah Kaukasus utara di Rusia.
"Terus terang, kami telah tahu untuk waktu yang lama bagaimana wilayah Turki digunakan untuk operasi komersial dengan ISIS, untuk transfer senjata dan teroris ke Suriah," ucap Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
"Selain itu, wilayah Turki digunakan oleh ekstrimis dan militan untuk menyembuhkan diri dan beristirahat, dan kemudian bersiap-siap untuk operasi baru, tidak hanya di Suriah, tapi juga di daerah lain, termasuk Kaukasus Utara kami," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (9/12).
Rusia mulai membongkar borok Turki, paska negara tersebut menembak jatuh jet tempur Rusia. Borok pertama yang dibuka oleh Rusia adalah dugaan adanya kerjasama antara keluarga Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan dan ISIS. Dimana, menurut Rusia keluarga Erdogan membeli minyak dari ISIS.
Negeri Beruang Merah itu juga menuturkan, senjata yang disimpan di Turki dan anggota baru mereka, bukan hanya disalurkan ISIS ke Suriah, melainkan ke banyak wilayah. Bahkan, penyebaran senjata dan anggota baru itu mencapai wilayah Kaukasus utara di Rusia.
"Terus terang, kami telah tahu untuk waktu yang lama bagaimana wilayah Turki digunakan untuk operasi komersial dengan ISIS, untuk transfer senjata dan teroris ke Suriah," ucap Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
"Selain itu, wilayah Turki digunakan oleh ekstrimis dan militan untuk menyembuhkan diri dan beristirahat, dan kemudian bersiap-siap untuk operasi baru, tidak hanya di Suriah, tapi juga di daerah lain, termasuk Kaukasus Utara kami," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (9/12).
Rusia mulai membongkar borok Turki, paska negara tersebut menembak jatuh jet tempur Rusia. Borok pertama yang dibuka oleh Rusia adalah dugaan adanya kerjasama antara keluarga Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan dan ISIS. Dimana, menurut Rusia keluarga Erdogan membeli minyak dari ISIS.
(esn)