Supir Taksi Muslim di AS Jadi Korban Kebencian pada ISIS

Selasa, 01 Desember 2015 - 15:03 WIB
Supir Taksi Muslim di...
Supir Taksi Muslim di AS Jadi Korban Kebencian pada ISIS
A A A
PITSBURGH - Seorang supir taksi Muslim di Amerika Serikat (AS) menjadi korban ISIS. Pria itu ditembak oleh salah seorang penumpangnya yang sangat membenci ISIS, dan menduga semua warga Muslim adalah bagian ISIS.

Berbicara dalam kondisi anonim, supir taksi itu menuturkan, tak ada yang aneh ketika penumpang tersebut masuk ke dalam taksi. Lalu, penumpang tersebut mulai bertanya mengenai asal, dan agama sang supir taksi.

"Dia mulai pembicaraan dan mulai mengajukan pertanyaan seperti, "Anda tampaknya seperti orang Pakistan. Apakah Anda dari Pakistan?" Saya menjawab saya berasal dari Maroko, tapi saya sepenuhnya orang Amerika," kata supir taksi itu saat mereka ulang pembicaraan dengan sang penumpang, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (1/12).

"Kemudian dia melanjutkan pembicaraan dan dia mulai berbicara tentang ISIS yang terus membunuh orang. Saya mengatakan kepadanya "sebenarnya, saya juga anti ISIS. Saya tidak suka mereka." Saya bahkan mengatakan kepadanya bahwa mereka membunuh orang yang tidak bersalah," lanjutnya.

"Saya lalu melihat nada bicaranya mulai berubah dan dia mulai menyindir Muhammad, nabi, dan mulai bergeser ke kehidupan pribadinya. Dia menyebutkan bahwa dia memiliki dua orang anak, dan sudah berada di dalam penjara untuk beberapa waktu," sambungnya.

Supir taksi itu melanjutkan, ketika sesampainya di rumah sang penumpang, tiba-tiba penumpang itu meminta sang supir taksi untuk menunggu. Tidak lama kemudian, menurut pengakuan supir taksi, pria itu keluar sembari membawa senjata. Tanpa pikir panjang, supir taksi itu langsung memacu kendaraan.

Penumpang itu, masih berdasarkan keterangan supir taksi, melepaskan beberapa tembakan. Dimana, salah satunya mengenai supir taksi yang diketahui berusia 30 tahun tersebut.

Dengan menahan sakit, supir taksi itu mencari rekan sesama supir taksi lainnya. Dia akhirnya dibawa ke rumah sakit. Walaupun terluka parah, kondisnya masih bisa terbilang stabil.

Ketika ditanya apakah dia menaruh dendam pada penumpang yang menembaknya, supir taksi itu mengatakan tidak. "Dalam agama kami, Islam, kami memaafkan, bahkan dalam kondisi seperti itu. Saya belajar ini dari nabi kami, Muhammad. Kami tidak membalas dendam. Saya bisa memaafkan ini, tapi saya akan memperjuangkan hak saya," pungkasnya.

Belum diketahui apakah penumpang tersebut sudah ditangkap atau belum oleh pihak berwenang setempat. Supir taksi itu menyebut apa yang menimpanya dirinya sebagai usaha pembunuhan berbasis rasisme.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7471 seconds (0.1#10.140)