9 Fakta soal F-16 Turki Tembak Jatuh Jet Bomber Su-24 Rusia
A
A
A
MOSKOW - Aksi pesawat tempur F-16 Turki menembak jatuh pesawat jet bomber Su-24 Rusia terus jadi sorotan dunia. Selain soal klaim-klaim Turki yang mulai diragukan, insiden itu dikhawatirkan memicu perang besar Rusia dan Turki—yang dibela NATO.
Terlepas dari kekhawatiran itu, ada sembilan fakta seputar insiden yang memanaskan hubungan Rusia dan Turki. Berikut sembilan fakta itu;
1. Jet Su-24 Rusia Ditembak Jatuh Selasa Pukul 09.30 Pagi
”Hari ini pukul 09.30 pesawat Rusia, yang melakukan misi tempur kontrateroris ditembak jatuh oleh pesawat Angkatan Udara Turki,” tulis Kementerian Rusia Pertahanan Rusia di halaman Facebook. Kementerian itu menyatakan bahwa, tindakan Angkatan Udara Turki menjadi "tindakan tidak ramah."
2. Jet Su-24 Rusia Jatuh di Wilayah yang Dikuasai Pemberontak di Suriah
Pesawat jet pembom itu jatuh di wilayah Suriah yang dikuasai oleh pemberontaj etnis Turkmen (warga Suriah etnis Turki).
Kepala Majelis Turkmen Suriah, Abdurrahman Mustafa seperti dikutip Bloomberg mengatakan, sekitar 2.000 warga Turkmen diyakini melawan rezim Presiden Suriah Bashar Assad. Mereka salah satunya bergabung dengan kelompok pemberontak Tentara Suriah Bebas (FSA).
3. Satu Pilot Jet Su-24 Rusia Diselamatkan, Satu Lagi Tewas
Navigator Konstantin Murakhtin berhasil bertahan hidup dari insiden penembakan pesawat jet pembom yang dia tumpangi. Dia berhasil melarikan diri dari para jihadis pemberontak Suriah dan diselamatkan tentara Suriah dalam misi yang berlangsung 12 jam. Sedangkan kapten pilot Sergey Rumyantsev tewas dibunuh pemberontak Suriah saat terjun payung dari pesawat jet yang ditembak F-16 Turki.
”Pilot (Murakhtin) dibawa ke basis semalam. Kami melihat satu sama lain di pagi hari selama sarapan. Setidaknya secara visual dia tampak baik-baik saja. Dokter mengatakan bahwa kondisi kesehatannya telah keluar dari bahaya,” kata Roman Kosarev, wartawan Russia Today, jurnalis pertama yang berbicara dengan Murakhtin.
4. Pemberontak Turkmen Klaim Tembak Mati 2 Pilot Su-24 saat Terjung Payung
Seorang Wakil Komandan Brigade Turkmen di Suriah mengklaim telah menembak mati kedua pilot Rusia saat mereka terjun payung dari pesawat jet Su-24 yang ditembak jatuh Turki. Tapi, klaim itu terbukti bohong, karena salahh satu pilot Rusia masih hidup dan telah diselamatkan.
5. Turki Tuduh Jet Su-24 Rusia Langgar Wilayah Udara dan Diberi 10 Peringatan
Tuduhan itu muncul dalam surat Pemerintah Turki kepada PBB yang bocor secara online. Dalam surat itu, Turki mengklaim telah mengeluarkan peringatan kepada dua jet tempur Rusia selama 10 kali dalam lima menit sebelum akhirnya F-16 Turki menembakkan rudal di udara yang mengenai pesawat jet Su-24 Rusia.
Militer Turki juga berdalih tidak tahu pesawat jet pembom yang ditembak jatuh itu milik negara mana dan telah mendekati wilayah udara Turki di dekat kota Yayladagi di Provinsi Hatay.
”Setelah pelanggaran, pesawat pertama meninggalkan wilayah udara Turki. Pesawat kedua ditembak jatuh F-16 Turki selama berada di wilayah udara negara itu. Pesawat jet tempur Rusia kedua jatuh ke sisi Suriah dari perbatasan Turki-Suriah."
Dalam pernyataan yang dibuat setelah kejadian, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turki telah menggunakan haknya untuk melindungi perbatasannya. "Turki tidak ingin kejadian ini meningkat, Turki hanya membela (perbatasan) keamanan dan hak-haknya.
6. Pilot Rusia Yakin Jet Su-24 Tidak Masuk Wilayah Udara Turki dan Tidak Terima Peringatan
Menurut Ankara, jet Rusia ditembak jatuh di wilayah udara Turki setelah gagal menanggapi peringatan. Namun, pilot Rusia yang diselamatkan Kapten Konstantin Murakhtin menegaskan bahwa pesawatnya tidak menyeberang ke wilayah udara Turki, dan dia tidak diberi peringatan visual atau pun radio sebelum jet itu ditembak.
”Tidak mungkin bahwa kami melanggar wilayah udara mereka bahkan untuk yang kedua," kata Konstantin Murakhtin.”Kami terbang di ketinggian 6.000 meter di cuaca benar-benar jelas, dan saya memiliki kontrol total jalur penerbangan.” Rusia menegaskan jet Su-24 ada di wilayah udara Suriah ketika ditembak jatuh.
7. Turki Dituduh Balik Langgar Kedaulatan Suriah
Staf UmumMiliter Rusia, mengomentari insiden pesawat jet Su-24 Rusia. Pihak staf itu menuduh balik bahwa pesawat F-16 Turki yang melanggar wilayah udara Suriah.
Menteri Luar Negeri Suriah, Walid Muallem, juga mengatakan insiden itu menunjukkan bahwa Presiden Turki Recep Erdogan dan pemerintahannya yang "membantu teroris di Suriah,".
”Upaya untuk menghancurkan kekuatan Negara Islam Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan kelompok teroris lainnya menyinggung Turki. Itulah mengapa mereka agresif melanggar kedaulatan Suriah dan menyerang Su-24 di wilayah Suriah,” kata Muallem.
8. Usai Tembak Jet Su-24 Rusia Turki Segera Kontak Sekutu NATO
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, salah satu langkah pertama Turki setelah insiden itu adalah mengontak sekutu-sekutu NATO. Pihak NATO sendiri telah menegaskan akan membela Turki.
”Kami berdiri dalam solidaritas dengan Turki dan mendukung integritas wilayah sekutu NATO kami, Turki," kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg setelah pertemuan darurat.
9. Rusia Curiga Penembakan Jet Su-24 Provokasi Terencana
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan bahwa jatuhnya jet Rusia tampaknya merupaka provokasi yang direncanakan.
“Kami memiliki keraguan yang serius bahwa tindakan ini tidak disengaja. Hal ini terlihat sangat banyak seperti provokasi yang direncanakan," kata Lavrov.
Lavrov bukan satu-satunya orang yang membuat spekulasi tersebut. Mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Udara AS, Letnan Jenderal Tom McInerney, juga merasa aneh dengan tindakan Turki.”Pesawat (Su-24) ini tidak membuat manuver untuk menyerang wilayah (Turki). Itu mungkin menekankan batas, itu adil. Tapi Anda jangan menembak jatuh hanya karena itu,” katanya.
”Saya tidak benar-benar percaya dengan apa yang dilakukan Presiden Erdogan,” lanjut dia .”Saya pikir itu adalah manuver yang terlalu agresif dan di NORAD (Amerika Utara Aerospace Defense).”
Terlepas dari kekhawatiran itu, ada sembilan fakta seputar insiden yang memanaskan hubungan Rusia dan Turki. Berikut sembilan fakta itu;
1. Jet Su-24 Rusia Ditembak Jatuh Selasa Pukul 09.30 Pagi
”Hari ini pukul 09.30 pesawat Rusia, yang melakukan misi tempur kontrateroris ditembak jatuh oleh pesawat Angkatan Udara Turki,” tulis Kementerian Rusia Pertahanan Rusia di halaman Facebook. Kementerian itu menyatakan bahwa, tindakan Angkatan Udara Turki menjadi "tindakan tidak ramah."
2. Jet Su-24 Rusia Jatuh di Wilayah yang Dikuasai Pemberontak di Suriah
Pesawat jet pembom itu jatuh di wilayah Suriah yang dikuasai oleh pemberontaj etnis Turkmen (warga Suriah etnis Turki).
Kepala Majelis Turkmen Suriah, Abdurrahman Mustafa seperti dikutip Bloomberg mengatakan, sekitar 2.000 warga Turkmen diyakini melawan rezim Presiden Suriah Bashar Assad. Mereka salah satunya bergabung dengan kelompok pemberontak Tentara Suriah Bebas (FSA).
3. Satu Pilot Jet Su-24 Rusia Diselamatkan, Satu Lagi Tewas
Navigator Konstantin Murakhtin berhasil bertahan hidup dari insiden penembakan pesawat jet pembom yang dia tumpangi. Dia berhasil melarikan diri dari para jihadis pemberontak Suriah dan diselamatkan tentara Suriah dalam misi yang berlangsung 12 jam. Sedangkan kapten pilot Sergey Rumyantsev tewas dibunuh pemberontak Suriah saat terjun payung dari pesawat jet yang ditembak F-16 Turki.
”Pilot (Murakhtin) dibawa ke basis semalam. Kami melihat satu sama lain di pagi hari selama sarapan. Setidaknya secara visual dia tampak baik-baik saja. Dokter mengatakan bahwa kondisi kesehatannya telah keluar dari bahaya,” kata Roman Kosarev, wartawan Russia Today, jurnalis pertama yang berbicara dengan Murakhtin.
4. Pemberontak Turkmen Klaim Tembak Mati 2 Pilot Su-24 saat Terjung Payung
Seorang Wakil Komandan Brigade Turkmen di Suriah mengklaim telah menembak mati kedua pilot Rusia saat mereka terjun payung dari pesawat jet Su-24 yang ditembak jatuh Turki. Tapi, klaim itu terbukti bohong, karena salahh satu pilot Rusia masih hidup dan telah diselamatkan.
5. Turki Tuduh Jet Su-24 Rusia Langgar Wilayah Udara dan Diberi 10 Peringatan
Tuduhan itu muncul dalam surat Pemerintah Turki kepada PBB yang bocor secara online. Dalam surat itu, Turki mengklaim telah mengeluarkan peringatan kepada dua jet tempur Rusia selama 10 kali dalam lima menit sebelum akhirnya F-16 Turki menembakkan rudal di udara yang mengenai pesawat jet Su-24 Rusia.
Militer Turki juga berdalih tidak tahu pesawat jet pembom yang ditembak jatuh itu milik negara mana dan telah mendekati wilayah udara Turki di dekat kota Yayladagi di Provinsi Hatay.
”Setelah pelanggaran, pesawat pertama meninggalkan wilayah udara Turki. Pesawat kedua ditembak jatuh F-16 Turki selama berada di wilayah udara negara itu. Pesawat jet tempur Rusia kedua jatuh ke sisi Suriah dari perbatasan Turki-Suriah."
Dalam pernyataan yang dibuat setelah kejadian, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turki telah menggunakan haknya untuk melindungi perbatasannya. "Turki tidak ingin kejadian ini meningkat, Turki hanya membela (perbatasan) keamanan dan hak-haknya.
6. Pilot Rusia Yakin Jet Su-24 Tidak Masuk Wilayah Udara Turki dan Tidak Terima Peringatan
Menurut Ankara, jet Rusia ditembak jatuh di wilayah udara Turki setelah gagal menanggapi peringatan. Namun, pilot Rusia yang diselamatkan Kapten Konstantin Murakhtin menegaskan bahwa pesawatnya tidak menyeberang ke wilayah udara Turki, dan dia tidak diberi peringatan visual atau pun radio sebelum jet itu ditembak.
”Tidak mungkin bahwa kami melanggar wilayah udara mereka bahkan untuk yang kedua," kata Konstantin Murakhtin.”Kami terbang di ketinggian 6.000 meter di cuaca benar-benar jelas, dan saya memiliki kontrol total jalur penerbangan.” Rusia menegaskan jet Su-24 ada di wilayah udara Suriah ketika ditembak jatuh.
7. Turki Dituduh Balik Langgar Kedaulatan Suriah
Staf UmumMiliter Rusia, mengomentari insiden pesawat jet Su-24 Rusia. Pihak staf itu menuduh balik bahwa pesawat F-16 Turki yang melanggar wilayah udara Suriah.
Menteri Luar Negeri Suriah, Walid Muallem, juga mengatakan insiden itu menunjukkan bahwa Presiden Turki Recep Erdogan dan pemerintahannya yang "membantu teroris di Suriah,".
”Upaya untuk menghancurkan kekuatan Negara Islam Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan kelompok teroris lainnya menyinggung Turki. Itulah mengapa mereka agresif melanggar kedaulatan Suriah dan menyerang Su-24 di wilayah Suriah,” kata Muallem.
8. Usai Tembak Jet Su-24 Rusia Turki Segera Kontak Sekutu NATO
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, salah satu langkah pertama Turki setelah insiden itu adalah mengontak sekutu-sekutu NATO. Pihak NATO sendiri telah menegaskan akan membela Turki.
”Kami berdiri dalam solidaritas dengan Turki dan mendukung integritas wilayah sekutu NATO kami, Turki," kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg setelah pertemuan darurat.
9. Rusia Curiga Penembakan Jet Su-24 Provokasi Terencana
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan bahwa jatuhnya jet Rusia tampaknya merupaka provokasi yang direncanakan.
“Kami memiliki keraguan yang serius bahwa tindakan ini tidak disengaja. Hal ini terlihat sangat banyak seperti provokasi yang direncanakan," kata Lavrov.
Lavrov bukan satu-satunya orang yang membuat spekulasi tersebut. Mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Udara AS, Letnan Jenderal Tom McInerney, juga merasa aneh dengan tindakan Turki.”Pesawat (Su-24) ini tidak membuat manuver untuk menyerang wilayah (Turki). Itu mungkin menekankan batas, itu adil. Tapi Anda jangan menembak jatuh hanya karena itu,” katanya.
”Saya tidak benar-benar percaya dengan apa yang dilakukan Presiden Erdogan,” lanjut dia .”Saya pikir itu adalah manuver yang terlalu agresif dan di NORAD (Amerika Utara Aerospace Defense).”
(mas)