USAID dan CIFOR Kerjasama Lestarikan Hutan RI
A
A
A
JAKARTA - United States Agency for International Development (USAID) Pusat Kehutanan Internasional (CIFOR) telah meluncurkan kemitraan untuk mengatasi masalah lingkungan di Indonesia, khususnya tentang pengelolaan hutan dan perlindungan keanekaragaman hayati.
"Kami percaya kemitraan ini akan membantu mengembangkan pengetahuan yang kelak akan dapat digunakan para pengambil keputusan untuk membuat solusi dalam meningkatkan kelestarian hutan," kata DIrektur misi USAID untuk Indonesia, Andrew Sisson, dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta yang diterima Sindonews, Senin (16/11).
Menurut Sisson, kemitraan ini akan mencakup penelitian kolaboratif dan menyediakan beasiswa bagi calon pemimpin Indonesia untuk datang dan belajar di beberapa Universitas di AS.
Penelitian kolaboratif akan berfokus pada menghasilkan data ilmiah dan analisis yang kuat, yang akan membantu pemerintah, industri swasta, dan organisasi non-pemerintah mengembangkan kebijakan dan strategi yang lebih baik untuk mengurangi deforestasi dan emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh produksi minyak sawit.
Dirinya menilai, saat ini adalah waktu yang sangat tepat bagi tercapainya kemitraan ini, mengingat kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia baru-baru ini. Kebakaran hutan ini menghasilkan polusi udara dan merusak satwa liar.
USAID sendiri telah menginvestasikam USD 5 juta dalam kemitraan ini. Setengah dari dana tersebut akan digunakan untuk penelitian, sedangkan sisanya akan digunakan untuk mengirim 15 sampai 20 pelajar Indonesia ke AS selama empat tahun ke depan untuk menyelesaikan gelar master di spesialisasi yang berkaitan dengan pengelolaan hutan, konservasi keanekaragaman hayati, dan perencanaan penggunaan lahan.
Kelompok pertama akan direkrut pada akhir tahun 2015 untuk memulai studi di tahun. 2016. USAID telah meminta CIFOR untuk mengembangkan dan mengelola program beasiswa.
"Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan CIFOR. Isu lingkungan mempengaruhi Indonesia dan, dalam hal perubahan iklim, setiap orang di planet in. Kami sangat senang untuk merancang sebuah program yang melibatkan penelitian dan pengembangan kapasitas untuk pemimpin Indonesia di generasi berikutnya," pungkas Sisson.
"Kami percaya kemitraan ini akan membantu mengembangkan pengetahuan yang kelak akan dapat digunakan para pengambil keputusan untuk membuat solusi dalam meningkatkan kelestarian hutan," kata DIrektur misi USAID untuk Indonesia, Andrew Sisson, dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta yang diterima Sindonews, Senin (16/11).
Menurut Sisson, kemitraan ini akan mencakup penelitian kolaboratif dan menyediakan beasiswa bagi calon pemimpin Indonesia untuk datang dan belajar di beberapa Universitas di AS.
Penelitian kolaboratif akan berfokus pada menghasilkan data ilmiah dan analisis yang kuat, yang akan membantu pemerintah, industri swasta, dan organisasi non-pemerintah mengembangkan kebijakan dan strategi yang lebih baik untuk mengurangi deforestasi dan emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh produksi minyak sawit.
Dirinya menilai, saat ini adalah waktu yang sangat tepat bagi tercapainya kemitraan ini, mengingat kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia baru-baru ini. Kebakaran hutan ini menghasilkan polusi udara dan merusak satwa liar.
USAID sendiri telah menginvestasikam USD 5 juta dalam kemitraan ini. Setengah dari dana tersebut akan digunakan untuk penelitian, sedangkan sisanya akan digunakan untuk mengirim 15 sampai 20 pelajar Indonesia ke AS selama empat tahun ke depan untuk menyelesaikan gelar master di spesialisasi yang berkaitan dengan pengelolaan hutan, konservasi keanekaragaman hayati, dan perencanaan penggunaan lahan.
Kelompok pertama akan direkrut pada akhir tahun 2015 untuk memulai studi di tahun. 2016. USAID telah meminta CIFOR untuk mengembangkan dan mengelola program beasiswa.
"Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan CIFOR. Isu lingkungan mempengaruhi Indonesia dan, dalam hal perubahan iklim, setiap orang di planet in. Kami sangat senang untuk merancang sebuah program yang melibatkan penelitian dan pengembangan kapasitas untuk pemimpin Indonesia di generasi berikutnya," pungkas Sisson.
(esn)