Pemimpin Asia Pasifik Kutuk Teror Paris
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah pemimpin Asia Pasifik mengutuk gelombang serangan mematikan yang terjadi di Paris, Prancis, yang menewaskan 120 orang.
"Ini adalah hari Jumat hitam untuk Prancis dan bagi dunia," kata Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop kepada para wartawan di Perth, Australia seperti dikutip dari laman Bloomberg, Sabtu (14/11/2015).
Sementara Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong mengaku syok dengan serangan di Paris. Ia pun mengatakan akan mendiskusikan permasalahan terorisme di pertemuan G20. "Lebih relevan dan mendesak dari pada sebelumnya," kata Loong.
Sedangkan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mengaku terkejut dengan serangan teroris di Paris. "Saya terkejut dengan apa yang terjadi di Paris. Tetapi kami harus bersati dan tidak terpengaruh dalam perang melawan terorisme," kata Razak di akun twitternya.
Rasa terkejut juga disampaikan China melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei. China juga mengutuk aksi teror di Paris dan mengatakan bahwa terorisme merupakan tantangan umum yang dihadapi umat manusia.
Kecaman juga datang dari Wakil Sekretaris Kabinet Jepang, Koichi Haguida yang mengatakan serangan tersebut tidak dapat dimaafkan dan Jepang akan menanggapinya bersama masyarakat internasional.
Chief Executive Hong Kong Leung Chun-ying dan Perdana Menteri Selandia Baru John Key juga mengutuk serangan dan mengucapkan rasa belasungkawa mereka kepada orang-orang Prancis.
"Ini adalah hari Jumat hitam untuk Prancis dan bagi dunia," kata Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop kepada para wartawan di Perth, Australia seperti dikutip dari laman Bloomberg, Sabtu (14/11/2015).
Sementara Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong mengaku syok dengan serangan di Paris. Ia pun mengatakan akan mendiskusikan permasalahan terorisme di pertemuan G20. "Lebih relevan dan mendesak dari pada sebelumnya," kata Loong.
Sedangkan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak mengaku terkejut dengan serangan teroris di Paris. "Saya terkejut dengan apa yang terjadi di Paris. Tetapi kami harus bersati dan tidak terpengaruh dalam perang melawan terorisme," kata Razak di akun twitternya.
Rasa terkejut juga disampaikan China melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei. China juga mengutuk aksi teror di Paris dan mengatakan bahwa terorisme merupakan tantangan umum yang dihadapi umat manusia.
Kecaman juga datang dari Wakil Sekretaris Kabinet Jepang, Koichi Haguida yang mengatakan serangan tersebut tidak dapat dimaafkan dan Jepang akan menanggapinya bersama masyarakat internasional.
Chief Executive Hong Kong Leung Chun-ying dan Perdana Menteri Selandia Baru John Key juga mengutuk serangan dan mengucapkan rasa belasungkawa mereka kepada orang-orang Prancis.
(ian)