AS Butuh Lebih Banyak Pasukan Darat di Irak dan Suriah
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) membutuhkan lebih banyak pasukan darat di Irak dan Suriah untuk bisa mengalahkan ISIS. Hal tersebut diutarakan oleh Sekretaris Kementerian Pertahanan AS Deborah Lee James.
Deborah menuturkan, serangan udara di kedua negara tersebut memang penting, dan merupakan pilihan utama. Tapi, serangan udara saja tidak akan bisa mengalahkan musuh. Dalam pandangan Deborah perlu adanya pasukan darat untuk mendukung serangan tersebut.
"Serangan udara memang penting. Metode ini dapat melakukan banyak hal, tetapi tidak bisa melakukan semuanya," kata Deborah dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (11/11).
"Pada akhirnya serangan udara membuat kita tidak dapat menguasai sebuah wilayah. Padahal, sangat penting untuk bisa menguasai sebuah wilayah. Di sinilah kita perlu memiliki pasukan di darat. Kami perlu memiliki pasukan darat dalam kampanye ini," sambungnya.
AS sendiri sejatinya sudah mengumumkan, bahwa mereka akan mengirimkan setidaknya 50 anggota pasukan khusus ke Suriah. Namun, AS menyebut ke-50 orang ini bukan ditugaskan untuk terlibat pertempuran secara langsung, tapi memberikan arahan dan pelatihan kepada pasukan darat setempat.
Deborah menuturkan, serangan udara di kedua negara tersebut memang penting, dan merupakan pilihan utama. Tapi, serangan udara saja tidak akan bisa mengalahkan musuh. Dalam pandangan Deborah perlu adanya pasukan darat untuk mendukung serangan tersebut.
"Serangan udara memang penting. Metode ini dapat melakukan banyak hal, tetapi tidak bisa melakukan semuanya," kata Deborah dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (11/11).
"Pada akhirnya serangan udara membuat kita tidak dapat menguasai sebuah wilayah. Padahal, sangat penting untuk bisa menguasai sebuah wilayah. Di sinilah kita perlu memiliki pasukan di darat. Kami perlu memiliki pasukan darat dalam kampanye ini," sambungnya.
AS sendiri sejatinya sudah mengumumkan, bahwa mereka akan mengirimkan setidaknya 50 anggota pasukan khusus ke Suriah. Namun, AS menyebut ke-50 orang ini bukan ditugaskan untuk terlibat pertempuran secara langsung, tapi memberikan arahan dan pelatihan kepada pasukan darat setempat.
(esn)