Tembus Cakrawala, Alasan S-400 Rusia Gemparkan Dunia

Rabu, 11 November 2015 - 14:54 WIB
Tembus Cakrawala, Alasan...
Tembus Cakrawala, Alasan S-400 Rusia Gemparkan Dunia
A A A
MOSKOW - Sistem pertahanan rudal udara Rusia S-400 Triumf telah diperbincangkan dunia, setelah banyak negara seperti Arab Saudi, India dan China tertarik dengan kemampuan S-400. Ahli pertahanan, Konstantin Sivkov, mengungkap alasan mengapa S-400 jadi sistem rudal yang menggemparkan dunia saat ini.

Menurutnya, S-400 Rusia adalah satu-satunya sistem pertahanan rudal yang mempu menembak target dan menembus cakrawala. (Baca juga: S-400 Si Pelindung Langit China)

Dia membandingkan S-400 Rusia dengan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang dibangun Amerika Serikat (AS).”THAAD memiliki jangkauan lebih pendek dan tidak mampu memukul target melampaui cakrawala. Selain itu, itu adalah murni sebuah sistem anti-rudal balistik yang dirancang untuk menembak jatuh rudal balistik,” katanya, seperti dikutip Sputnik, Rabu (11/11/2015).

S-400, lanjut Sivkov, dikembangkan Rusia untuk menanggapi Presiden Reagen dengan Strategic Defense Initiative (SDI)-nya yang kerap dijuluki sebagai “Star Wars”.

”S-400 mampu memukul target pada ketinggian hingga 300 kilometer (186 mil). Cirikhas kedua adalah kemampuan menembak dan melenyapkannya. Sistem rudal itu dilengkapi dengan perangkat pelacak yang dapat mengunci target dan menghancurkannya. Tidak seperti sistem rudal AS, S-400 tidak perlu melacak target,” kata Sivkov.

Selain itu, S-400 juga dilindungi terhadap peperangan elektronik. Dengan berbagai alasan itulah, menurut Sivkov, tidak mengherankan jika S-400 Triumf telah menyebabkan kegemparan dunia. Sejauh ini hanya China yang telah menandatangani kontrak untuk pengiriman sistem pertahanan rudal canggih itu.

Tetapi banyak negara diyakini akan menyusul, karena merasa terpikat. India, misalnya berharap mencapai kesepakatan pemasokan S-400 dengan nilai kontrak USD10 miliar pada Desember mendatang. Sedangkan Saudi juga mengisyaratkan untuk membeli S-400 Rusia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0838 seconds (0.1#10.140)