Anonymous Bersiap Sebarkan Nama Anggota Rahasia Ku Klux Klan
A
A
A
LONDON - Kelompok hacker anonymous mengaku telah mendapatkan 1.000 nama anggota dari kelompok rasis Ku Klux Klan (KKK). Mereka berencana akan menyebarkan nama-nama tersebut bertepatan dengan peringatan kerusuhan rasial di Ferguson, Missouri, Amerika Serikat.
Diyakini, Anonymous mendapatkan daftar nama-nama anggota kelompok rasis tersebut setelah berhasil meretas akun salah seorang anggota Ku Klux Klan.
"Privasi Ku Klux Klan tidak ada lagi di dunia maya. Darah itu sudah mengalir di tubuh Anda selama hampir 200 tahun," begitu bunyi pernyataan Anonymous yang ditujukan kepada para anggota kelompok Ku Klux Klan, seperti dikutip dari laman Express, Jumat (6/11/2015).
Tidak hanya mengancam akan menyebarkan nama anggota, Anonymous juga mengancam akan mematikan media sosial dan situs lain yang mempunyai kaitan dengan kelompok yang eksis pada abad 19 dan awal abad ke-20 itu.
Kelompok hacker Anonymous telah dikaitkan dengan sejumlah serangan cyber di seluruh sistem komputer dunia, mulai dari pemerintah Amerika Serikat, Tunisia, Israel, dan Uganda. Sejumlah perusahaan besar macam PayPal, MasterCard, dan Sony juga telah menjadi target serangan cyber mereka termasuk instansi pemerintah dan situs pornografi anak.
Diyakini, Anonymous mendapatkan daftar nama-nama anggota kelompok rasis tersebut setelah berhasil meretas akun salah seorang anggota Ku Klux Klan.
"Privasi Ku Klux Klan tidak ada lagi di dunia maya. Darah itu sudah mengalir di tubuh Anda selama hampir 200 tahun," begitu bunyi pernyataan Anonymous yang ditujukan kepada para anggota kelompok Ku Klux Klan, seperti dikutip dari laman Express, Jumat (6/11/2015).
Tidak hanya mengancam akan menyebarkan nama anggota, Anonymous juga mengancam akan mematikan media sosial dan situs lain yang mempunyai kaitan dengan kelompok yang eksis pada abad 19 dan awal abad ke-20 itu.
Kelompok hacker Anonymous telah dikaitkan dengan sejumlah serangan cyber di seluruh sistem komputer dunia, mulai dari pemerintah Amerika Serikat, Tunisia, Israel, dan Uganda. Sejumlah perusahaan besar macam PayPal, MasterCard, dan Sony juga telah menjadi target serangan cyber mereka termasuk instansi pemerintah dan situs pornografi anak.
(ian)