Banjir Lumpur di Brazil, 17 Tewas
A
A
A
BRASILIA - Bendungan di sebuah situs limbah pertambangan di Brazil jebol dan melepaskan banjir lumpur beracun yang tebal ke sebuah desa. Banjir lumpur beracun ini pun menewaskan sedikitnya 17 orang.
Selain itu, lebih dari 50 orang lainnya mengalami luka-luka dan 40 orang lainnya diperkirakan hilang dalam bencana yang terjadi di kota sebelah tenggara Brazil, Minas Gerais.
Seperti dikutip dari laman AFP, Jumat (6/11/2015), tayangan telivisi menunjukkan semburan lumpur yang panjangnya mencapai beberapa ratus meter membanjiri rumah-rumah dan menghancurkan atap rumah penduduk. Ketinggian banjir lumpur yang mencapai atap rumah memaksa para penduduk mengungsi di atas atap rumah yang tidak hancur menunggu untuk dievakuasi.
"Situasinya sangat buruk. Gelap. Ada banyak lumpur," kata Kepala Pemadam Kebakaran setempat. "Tidak ada cara untuk bertahan hidup di bawah material seperti itu," tambahnya.
Sedangkan Gubernur Minas Gerais mengatakan, tim pertahanan sipil telah dikirim untuk membantu evakuasi warga dan korban. Namun, mereka kesulitan untuk menjangkau lokasi. Sementara perusahan pengelola situs pertambangan, Samarco, belum mengkonfirmasi apakah ada korban jiwa atau korban yang terluka.
Selain itu, lebih dari 50 orang lainnya mengalami luka-luka dan 40 orang lainnya diperkirakan hilang dalam bencana yang terjadi di kota sebelah tenggara Brazil, Minas Gerais.
Seperti dikutip dari laman AFP, Jumat (6/11/2015), tayangan telivisi menunjukkan semburan lumpur yang panjangnya mencapai beberapa ratus meter membanjiri rumah-rumah dan menghancurkan atap rumah penduduk. Ketinggian banjir lumpur yang mencapai atap rumah memaksa para penduduk mengungsi di atas atap rumah yang tidak hancur menunggu untuk dievakuasi.
"Situasinya sangat buruk. Gelap. Ada banyak lumpur," kata Kepala Pemadam Kebakaran setempat. "Tidak ada cara untuk bertahan hidup di bawah material seperti itu," tambahnya.
Sedangkan Gubernur Minas Gerais mengatakan, tim pertahanan sipil telah dikirim untuk membantu evakuasi warga dan korban. Namun, mereka kesulitan untuk menjangkau lokasi. Sementara perusahan pengelola situs pertambangan, Samarco, belum mengkonfirmasi apakah ada korban jiwa atau korban yang terluka.
(ian)