Menhan ASEAN Batalkan Pernyataan Bersama Soal Laut China Selatan
A
A
A
KUALA LUMPUR - Menteri-menteri pertahanan se-ASEAN membatalkan rencana membacakan pernyataan bersama terkait sengketa Laut China Selatan. Meski begitu, upacara penandatanganan deklarasi Kuala Lumpur Joint Declaration tetap dilakukan.
Terkait hal ini, pihak Malayasia yang menjadi tuan rumah pertemuan tersebut belum mengeluarkan komentar resminya. Sedangkan seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan, China melobi negara-negara Asia Tenggara untuk tidak mencamtumkan kata-kata kekhawatiran terhadap situasi di Laut China Selatan dalam pernyataan bersama tersebut.
"Ini adalah keputusan ASEAN. Tetapi, dalam sudut pandang kami, hal itu lebih baik ketimbang mereka menghindari isu yang lebih penting, yaitu reklamasi yang dilakukan oleh China dan militerisasi Laut China Selatan," kata pejabat AS dalam kondisi anonim seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (4/11/2015).
Sebelumnya sempat beredar salinan pernyataan Menteri Pertahanan Malaysia, Hishamuddin Hussein yang menyatakan bahwa ASEAN mencari resolusi damai untuk sengketa di Laut China Selatan. Ia menambahkan, bahwa kecelakaan yang terjadi di laut dan di langit terbuka harus mengesampingkan semua tuduhan. Namun belakangan pernyataan ini ditarik kembali.
Seperti diketahui, China telah mengklaim sebagian besar Laut China Selatan dimana lebih dari USD 5 triliun dana hasil perdagangan global berputar setiap tahunnya. Klaim China ini pun mendapat tentangan dari sejumlah negara ASEAN, seperti Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Filipina.
Terkait hal ini, pihak Malayasia yang menjadi tuan rumah pertemuan tersebut belum mengeluarkan komentar resminya. Sedangkan seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan, China melobi negara-negara Asia Tenggara untuk tidak mencamtumkan kata-kata kekhawatiran terhadap situasi di Laut China Selatan dalam pernyataan bersama tersebut.
"Ini adalah keputusan ASEAN. Tetapi, dalam sudut pandang kami, hal itu lebih baik ketimbang mereka menghindari isu yang lebih penting, yaitu reklamasi yang dilakukan oleh China dan militerisasi Laut China Selatan," kata pejabat AS dalam kondisi anonim seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (4/11/2015).
Sebelumnya sempat beredar salinan pernyataan Menteri Pertahanan Malaysia, Hishamuddin Hussein yang menyatakan bahwa ASEAN mencari resolusi damai untuk sengketa di Laut China Selatan. Ia menambahkan, bahwa kecelakaan yang terjadi di laut dan di langit terbuka harus mengesampingkan semua tuduhan. Namun belakangan pernyataan ini ditarik kembali.
Seperti diketahui, China telah mengklaim sebagian besar Laut China Selatan dimana lebih dari USD 5 triliun dana hasil perdagangan global berputar setiap tahunnya. Klaim China ini pun mendapat tentangan dari sejumlah negara ASEAN, seperti Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Filipina.
(ian)