Jasad Warga Palestina Diperlakukan Tak Layak oleh Israel
A
A
A
YERUSALEM - Media-media di Palestina melaporkan bahwa Israel mengambil kornea mata jasad salah seorang pelaku penyerangan asal Palestina. Jasad yang diperlakukan secara tak layak oleh Israel itu adalah jasad warga Palestina yang melakukan serangan terhadap Parlemen Israel beberapa waktu lalu.
Laporan media Palestina itu diperkuat oleh pernyataan pihak Kementerian Kesehatan Palestina. Dimana, menurut kementerian itu, mereka mendapati kornea mata salah satu jenazah warga Palestina yang menjadi pelaku penyerangan hilang.
"Kami menemukan hal ini di salah satu kamar mayat, dimana jenazah yang bersangkutan ditempatkan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Jpost pada Senin (2/11).
Pemerintah Israel sendiri sampai saat ini belum memberikan pernyataan apapun mengenai laporan tersebut. Pemerintah Israel diketahui memang menahan beberapa jasad beberapa warga Palestina yang melakukan serangan di Yerusalem.
Hingga kini, Israel dikabarkan masih menahan 17 jenazah warga Palestina yang tewas dalam aksi kekerasan yang pecah pada awal bulan ini. Demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pemerintah Israel agar segera mengembalikan ke-17 jenazah itu sempat terjadi pada akhir Oktober lalu di Hebron.
Laporan media Palestina itu diperkuat oleh pernyataan pihak Kementerian Kesehatan Palestina. Dimana, menurut kementerian itu, mereka mendapati kornea mata salah satu jenazah warga Palestina yang menjadi pelaku penyerangan hilang.
"Kami menemukan hal ini di salah satu kamar mayat, dimana jenazah yang bersangkutan ditempatkan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Jpost pada Senin (2/11).
Pemerintah Israel sendiri sampai saat ini belum memberikan pernyataan apapun mengenai laporan tersebut. Pemerintah Israel diketahui memang menahan beberapa jasad beberapa warga Palestina yang melakukan serangan di Yerusalem.
Hingga kini, Israel dikabarkan masih menahan 17 jenazah warga Palestina yang tewas dalam aksi kekerasan yang pecah pada awal bulan ini. Demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pemerintah Israel agar segera mengembalikan ke-17 jenazah itu sempat terjadi pada akhir Oktober lalu di Hebron.
(esn)