Pemberontak Suriah Bantah Tolak Tawaran Rusia
A
A
A
ALLEPO - Kelompok pemberontak Suriah membantah bahwa mereka telah menolak penawaran Rusia untuk membantu mengalahkan ISIS. Pemberontak mengatakan, mereka hanya mempertanyakan keseriusan Rusia mengenai bantuan tersebut.
"Kami tidak menolak tawaran itu. Kami hanya mengatakan, jika Rusia serius dalam tawaran mereka, maka mereka harus berhenti segera menargetkan pangkalan kami dan menargetkan daerah sipil," kata juru bicara pemberontak Suriah, Mayor Issam al-Reis.
Reis juga mengatakan, sampai sejauh ini pihaknya juga masih belum membutuhkan bantuan Rusia untuk melakukan perlawanan terhadap ISIS. Oleh karena itulah mereka juga belum menerima bantuan tersebut.
"Kami tidak butuh bantuan sekarang, mereka harus berhenti menyerang basis kami dan kemudian kita bisa bicara tentang kerjasama masa depan," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (26/10).
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, juru bicara Divisi 13 kelompok pemberontak Suriah, Letnan Kolonel Ahmad Saoud mengatakan, pihaknya telah menolak tawaran Rusia. Alasannya, karena Rusia melakukan kerjasama dan memiliki komitmen kuat untuk membantu rezim Bashar al-Assad, yang tidak lain adalah musuh nomor satu pemberontak.
"Rusia membom Tentara Pembebasan Suriah dan sekarang mereka ingin bekerja sama dengan kami, sementara itu mereka tetap berkomitmen untuk Assad? Kami tidak mengerti Rusia sama sekali!" kata Saoud kemarin.
"Kami tidak menolak tawaran itu. Kami hanya mengatakan, jika Rusia serius dalam tawaran mereka, maka mereka harus berhenti segera menargetkan pangkalan kami dan menargetkan daerah sipil," kata juru bicara pemberontak Suriah, Mayor Issam al-Reis.
Reis juga mengatakan, sampai sejauh ini pihaknya juga masih belum membutuhkan bantuan Rusia untuk melakukan perlawanan terhadap ISIS. Oleh karena itulah mereka juga belum menerima bantuan tersebut.
"Kami tidak butuh bantuan sekarang, mereka harus berhenti menyerang basis kami dan kemudian kita bisa bicara tentang kerjasama masa depan," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (26/10).
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, juru bicara Divisi 13 kelompok pemberontak Suriah, Letnan Kolonel Ahmad Saoud mengatakan, pihaknya telah menolak tawaran Rusia. Alasannya, karena Rusia melakukan kerjasama dan memiliki komitmen kuat untuk membantu rezim Bashar al-Assad, yang tidak lain adalah musuh nomor satu pemberontak.
"Rusia membom Tentara Pembebasan Suriah dan sekarang mereka ingin bekerja sama dengan kami, sementara itu mereka tetap berkomitmen untuk Assad? Kami tidak mengerti Rusia sama sekali!" kata Saoud kemarin.
(esn)