Donald Trump: Dunia Lebih Baik jika Saddam Hussein Berkuasa
A
A
A
WASHINGTON - Calon presiden (Capres) Amerika Serikat (AS) 2016, Donald Trump, mengatakan dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika diktator seperti Saddam Hussein dan Muammar Gaddafi masih berkuasa.
Capres dari Partai Republik itu menyadari ada kekejaman kedua diktator selama mereka bekuasa. Namun, setelah kedua diktator itu digulingkan situasi justru menjadi lebih buruk.
Komentara miliarder AS itu disampaikan dalam sebuah acara di stasiun televisi CNN. ”100 persen," kata Trump ketika ditanya apakah dunia akan menjadi lebih baik jika Saddam dan Gaddafi masih berkuasa di Irak dan Libya.
Saddam Hussein digulingkan dalam invasi yang dipimpin AS tahun 2003. Dia kemudian dieksekusi gantung pada tahun 2006.
Sedangkan Gaddafi yang memerintah Libya selama empat dekade digulingkan dan dibunuh pada bulan Oktober 2011 di tengah pemberontakan rakyat Libya yang didukung invasi NATO. ”Orang-orang mendapati kepala mereka dipotong. Mereka ‘tenggelam’. Sekarang ini jauh lebih buruk dari sebelumnya atau semasa di bawah kekuasan Saddam Hussein atau Gaddafi,” ujar Trump.
”Maksud saya, lihat apa yang terjadi. Libya adalah bencana. Libya adalah bencana. Irak adalah bencana. Suriah adalah bencana. Seluruh Timur Tengah. Itu semua meledak saat Hillary Clinton dan Obama (berkuasa). Itu meledak. Irak menjadi Harvard bagi terorisme,” ujar Trump yang menyindir negara Timur Tengah itu yang sudah berubah menjadi tempat pelatihan bagi teroris.
“Jika Anda melihat Irak dari tahun lalu, saya tidak mengatakan dia (Saddam) adalah orang baik. Dia adalah seorang pria yang mengerikan tetapi lebih baik daripada sekarang,” imbuh Donald Trump, seperti dikutip news.com.au, Senin (26/10/2015).
Capres dari Partai Republik itu menyadari ada kekejaman kedua diktator selama mereka bekuasa. Namun, setelah kedua diktator itu digulingkan situasi justru menjadi lebih buruk.
Komentara miliarder AS itu disampaikan dalam sebuah acara di stasiun televisi CNN. ”100 persen," kata Trump ketika ditanya apakah dunia akan menjadi lebih baik jika Saddam dan Gaddafi masih berkuasa di Irak dan Libya.
Saddam Hussein digulingkan dalam invasi yang dipimpin AS tahun 2003. Dia kemudian dieksekusi gantung pada tahun 2006.
Sedangkan Gaddafi yang memerintah Libya selama empat dekade digulingkan dan dibunuh pada bulan Oktober 2011 di tengah pemberontakan rakyat Libya yang didukung invasi NATO. ”Orang-orang mendapati kepala mereka dipotong. Mereka ‘tenggelam’. Sekarang ini jauh lebih buruk dari sebelumnya atau semasa di bawah kekuasan Saddam Hussein atau Gaddafi,” ujar Trump.
”Maksud saya, lihat apa yang terjadi. Libya adalah bencana. Libya adalah bencana. Irak adalah bencana. Suriah adalah bencana. Seluruh Timur Tengah. Itu semua meledak saat Hillary Clinton dan Obama (berkuasa). Itu meledak. Irak menjadi Harvard bagi terorisme,” ujar Trump yang menyindir negara Timur Tengah itu yang sudah berubah menjadi tempat pelatihan bagi teroris.
“Jika Anda melihat Irak dari tahun lalu, saya tidak mengatakan dia (Saddam) adalah orang baik. Dia adalah seorang pria yang mengerikan tetapi lebih baik daripada sekarang,” imbuh Donald Trump, seperti dikutip news.com.au, Senin (26/10/2015).
(mas)