Ideologi yang Dianut ISIS Adalah Kebodohan
A
A
A
MOSKOW - Kepala Direktorat Pusat Spiritual Muslim Rusia, Talgat Tadzhuddin, menilai idelogi ISSI adalah sebuah kebodohan. ISIS mengharuskan anggotanya untuk membunuh orang yang tidak sejalan dengan mereka. Menurutnya, Islam tidak pernah mengajarkan hal semacam itu.
"Pemuda direkrut melalui Internet, melalui kamp bawah tanah, mereka terpikat dan mengatakan bahwa Islam adalah bagi mereka yang memiliki iman dan harus membunuh orang-orang kafir. Ini adalah suatu kebodohan, kebodohan mutlak," kata Tadzhuddin seperti dilansir Itar-tass pada Kamis (22/10).
Dirinya juga mengatakan, Islam tidak mengajarkan pemaksaan. Jadi, sikap ISIS yang kerap memaksa non-Muslim untuk masuk agama Islam, jika tidak menurut akan dibunuh, adalah sebuah kesalahan besar.
"Seseorang hanya bisa menjelaskan (mengenai Islam), tapi tidak memaksa orang lain untuk mengikuti agama (Islam). Hanya Tuhan yang bisa menunjukkan jalan yang benar," sambung Tadzhuddin.
Tadzhuddin juga menuturkan, bahwa motif sebenarnya dari sebagaian besar orang yang bergabung dengan ISIS bukanlah agama, melainkan uang. Setiap orang yang bergabung dengan ISIS dikabarkan akan mendapatkan bayaran USD 5.000 setiap bulannya.
"Mengapa orang bergabung, bisa direkrut oleh teroris? Itu karena mereka mendapatkan USD 5.000. Sebagian lainnya tertipu dengan berpikir bahwa mereka mengambil bagian dalam perang suci. Tapi ini bukan pekerjaan Tuhan, ini adalah provokasi," tambahnya.
"Pemuda direkrut melalui Internet, melalui kamp bawah tanah, mereka terpikat dan mengatakan bahwa Islam adalah bagi mereka yang memiliki iman dan harus membunuh orang-orang kafir. Ini adalah suatu kebodohan, kebodohan mutlak," kata Tadzhuddin seperti dilansir Itar-tass pada Kamis (22/10).
Dirinya juga mengatakan, Islam tidak mengajarkan pemaksaan. Jadi, sikap ISIS yang kerap memaksa non-Muslim untuk masuk agama Islam, jika tidak menurut akan dibunuh, adalah sebuah kesalahan besar.
"Seseorang hanya bisa menjelaskan (mengenai Islam), tapi tidak memaksa orang lain untuk mengikuti agama (Islam). Hanya Tuhan yang bisa menunjukkan jalan yang benar," sambung Tadzhuddin.
Tadzhuddin juga menuturkan, bahwa motif sebenarnya dari sebagaian besar orang yang bergabung dengan ISIS bukanlah agama, melainkan uang. Setiap orang yang bergabung dengan ISIS dikabarkan akan mendapatkan bayaran USD 5.000 setiap bulannya.
"Mengapa orang bergabung, bisa direkrut oleh teroris? Itu karena mereka mendapatkan USD 5.000. Sebagian lainnya tertipu dengan berpikir bahwa mereka mengambil bagian dalam perang suci. Tapi ini bukan pekerjaan Tuhan, ini adalah provokasi," tambahnya.
(esn)