Iran-Indonesia Sepakat Gaungkan Islam Sebagai Agama Cinta Damai
A
A
A
TEHERAN - Iran dan Indonesia sepakat untuk terus menggaungkan Islam sebagai agama cinta damai, sebagai bentuk perlawanan terhadap terorisme, radikalisme dan ekstrimisme. Kesepakatan ini tercapai dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.
"Dalam penguatan dan upaya untuk memerangi terorisme serta ekstrimisme, Kedua Menlu sepakat mengenai pentingnya upaya untuk terus menyuarakan Islam yang damai," bunyi keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Sindonews pada Kamis (15/10).
Sementara itu, menurut Retno, Islam di Indonesia merupakan contoh dunia bagaimana Islam yang sebenarnya. “Islam di Indonesia memegang peran yang penting dalam konsolidasi demokrasi, memajukan pluralisme, toleransi serta untuk memerangi ekstremisme," ucap Retno.
Selain membahas mengenai perlawanan terhadap terorisme, dan penguatan citra Islam di dunia internsional, kedua Menlu juga melakukan pembicaraan mengenai pengembangan hubungan bilateral kedua negara.
Dalam pembahasan, kedua Menlu sepakat untuk memperkuat kerjasama di bidang ekonomi, termasuk energi dan perdagangan. Selain sebagai sumber impor energi, Iran merupakan salah satu pasar non-tradisional potensial bagi produk ekspor unggulan Indonesia, termasuk CPO, kertas dan karet.
"Pertemuan juga membahas mengenai kerjasama bidang bidang riset dan olahraga. Kedua Menlu kemudian menandatangani dua kesepakatan, yakni MoU on Policy Research and Development serta MoU on Diplomatic Training," imbuhnnya.
"Dalam penguatan dan upaya untuk memerangi terorisme serta ekstrimisme, Kedua Menlu sepakat mengenai pentingnya upaya untuk terus menyuarakan Islam yang damai," bunyi keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Sindonews pada Kamis (15/10).
Sementara itu, menurut Retno, Islam di Indonesia merupakan contoh dunia bagaimana Islam yang sebenarnya. “Islam di Indonesia memegang peran yang penting dalam konsolidasi demokrasi, memajukan pluralisme, toleransi serta untuk memerangi ekstremisme," ucap Retno.
Selain membahas mengenai perlawanan terhadap terorisme, dan penguatan citra Islam di dunia internsional, kedua Menlu juga melakukan pembicaraan mengenai pengembangan hubungan bilateral kedua negara.
Dalam pembahasan, kedua Menlu sepakat untuk memperkuat kerjasama di bidang ekonomi, termasuk energi dan perdagangan. Selain sebagai sumber impor energi, Iran merupakan salah satu pasar non-tradisional potensial bagi produk ekspor unggulan Indonesia, termasuk CPO, kertas dan karet.
"Pertemuan juga membahas mengenai kerjasama bidang bidang riset dan olahraga. Kedua Menlu kemudian menandatangani dua kesepakatan, yakni MoU on Policy Research and Development serta MoU on Diplomatic Training," imbuhnnya.
(esn)