Pajang Wanita tanpa Busana, Iklan Kosmetik di Australia Ditarik

Senin, 12 Oktober 2015 - 17:36 WIB
Pajang Wanita tanpa...
Pajang Wanita tanpa Busana, Iklan Kosmetik di Australia Ditarik
A A A
CANBERRA - Iklan produk kosmetik Lush dalam bentuk poster di pusat perbelanjaan di Australia diprotes. Sebab, iklan itu menyuguhkan gambar para wanita tanpa busana dengan dengan berbagai ukuran tubuh.

Pihak perusahaan Lush pun akhirnya menarik iklan itu, setelah seorang ibu rumah tangga mengadukannya ke Dewan Standard Iklan.

Dalam iklan poster itu tampak sekelompok perempuan dengan berbagai ukuran tubuh berdiri membelakangi kamera tanpa mengenakan busana. Iklan itu sejatinya untuk kampanye produk terbaru dari perusahaan kosmetik Lush.

Beberapa pembeli tersinggung dengan iklan poster yang dianggap mengandung unsur “pornografi”. Mereka menyayangkan iklan seperti itu dipajang di pusat perbelanjaan umum.

”Itu ditempatkan di mana mata anak tertuju di pusat perbelanjaan. (Iklan) ini menunjukkan wanita telanjang menyentuh wanita telanjang lainnya dan itu ditunjukkan di tempat umum,” bunyi salah satu keluhan yang diterima Dewan Standard Iklan, seperti dikutip news.com.au, Senin (12/10/2015).

”Saya tidak mampu untuk melindungi anak-anak saya dari paparan iklan seperti pada poster di tengah lorong pusat perbelanjaan. Ketika saya menghubungi Lush, mereka mengatakan bahwa wanita di gambar itu menyetujuinya. Saya minta maaf, tapi saya tidak pernah setuju untuk diri sendiri atau anak-anak saya jika terdampak ketelanjangan saat berbelanja mingguan,” bunyi keluhan dari pelapor lain.

Dewan Standard Iklan menyatakan dari temuan sementara gambar dalam iklan itu memang tidak pantas. Sementara itu, pihak perusahaan Lush mengaku tidak bermaksud membuat iklan yang memicu kemarahan publik.

”Citra di jendela adalah referensi fakta positif tubuh ini dan bukan bermaksud membuat pelanggaran atau kemarahan dengan cara apa pun,” bunyi pernyataan perusahaan.

”Para wanita dalam gambar adalah anggota tim Lush, yang merasa ‘kuat’ tentang masalah ini dan menawarkan diri untuk menjadi bagian dari kampanye produk kami. Foto-foto yang dipajang tidak untuk merangsang, tetapi dengan sangat hormat untuk manusia yang cantik dan mereka komitmen untuk masalah ini,” lanjut pihak Lush.

Meski sudah menyampaikan alasan pembelaaan, perusahaan itu akhirnya rela untuk menarik iklan-iklan kontroversial tersebut. Direktur Lush Australia, Peta Granger, mengatakan iklan-iklan tersebut telah ditarik. Menurutnya, putusan Dewan Standard Iklan sama sekali tidak mempengaruhi merek dan masa depan perusahaan Lush. ”Kita semua yang bekerja untuk Lush sangat bangga dan berdiri untuk kampanye (iklan) ini," katanya.
(mas)
Berita Terkait
Anthony Albanese, Tokoh...
Anthony Albanese, Tokoh Kelas Pekerja yang Jadi PM Australia Terpilih
Mertens dan Sabalenka...
Mertens dan Sabalenka Juarai Ganda Putri Australia Open 2021
Cendekiawan Muda RI...
Cendekiawan Muda RI di Australia Sumbang Ide Wujudkan Indonesia 4.0
Banjir Besar Landa Sydney,...
Banjir Besar Landa Sydney, Ribuan Orang Diminta Mengungsi
Australia Menyadari...
Australia Menyadari Konsumen China Tak Tergantikan Usai 30 Bulan Konflik
Kemampuan Rudal China...
Kemampuan Rudal China Melesat, Negara Tetangga Indonesia Ini Tingkatkan Pertahanan Misil
Berita Terkini
Agama Warga Negara India...
Agama Warga Negara India dan Persentasenya di Tengah Perang Terbaru Lawan Pakistan
4 menit yang lalu
Diego Garcia yang Berjarak...
Diego Garcia yang Berjarak 2.877 Km dari Indonesia Jadi Pangkalan Pesawat Pengebom AS
25 menit yang lalu
Israel Setujui Metode...
Israel Setujui Metode Baru Pencurian Tanah di Tepi Barat
45 menit yang lalu
Siapa Abdullah Ocalan?...
Siapa Abdullah Ocalan? Politikus Kurdi yang Pernah Membesarkan PKK, tapi Akhirnya Membubarkannya
1 jam yang lalu
Viral! Guru Ini Gagal...
Viral! Guru Ini Gagal Hadiri Pernikahannya Sendiri karena Cuti Ditolak Kepala Sekolah
2 jam yang lalu
Biaya Perang Pakistan-India...
Biaya Perang Pakistan-India selama 4 Pekan Mencapai Rp8.260 Triliun, Siapa Paling Boncos?
2 jam yang lalu
Infografis
Aksi Premanisme Makin...
Aksi Premanisme Makin Marak Terjadi di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved