Bom Kembar di Turki Adalah Aksi Bunuh Diri
A
A
A
ANKARA - Seorang pejabat keamanan senior Turki mengatakan, bom kembar yang meledak di ibukota Turki, Ankara, dan menewaskan puluhan orang serta melukai ratusan lainnya adalah aksi bom bunuh diri.
Pejabat yang berbicara dalam kondisi anonimitas itu juga mengatakan, pihak pemerintah Turki telah memberlakukan larangan siaran yang secara langsung menunjukkan kejadian ledakan bom tersebut, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu(10/10/2015).
Hal ini dilakukan karena selang beberapa jam pasca kejadian, beredar video di dunia maya yang menunjukkan detik-detik terjadinya insiden tersebut.
Sebelumnya diberitakan, telah terjadi ledakan bom kembar di kawasan persimpangan jalan di dekat stasiun kereta api di Ankara, Turki. Stasiun kereta api yang berdekatan dengan lokasi ledakan dikenal sebagai stasiun kereta api tersibuk di Turki. Saban harinya, stasiun itu melayani 181 kereta api.
Ledakan bom ini terjadi di tempat di mana unjuk rasa yang menyuarakan “Buruh, Perdamaian, dan Demokrasi” dijadwalkan digelar pukul 10.00 waktu setempat. Demo itu juga untuk menyuarakan penentangan warga Turki atas serangan militer Turki terhadap pemberontak Kurdi.
Pejabat yang berbicara dalam kondisi anonimitas itu juga mengatakan, pihak pemerintah Turki telah memberlakukan larangan siaran yang secara langsung menunjukkan kejadian ledakan bom tersebut, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu(10/10/2015).
Hal ini dilakukan karena selang beberapa jam pasca kejadian, beredar video di dunia maya yang menunjukkan detik-detik terjadinya insiden tersebut.
Sebelumnya diberitakan, telah terjadi ledakan bom kembar di kawasan persimpangan jalan di dekat stasiun kereta api di Ankara, Turki. Stasiun kereta api yang berdekatan dengan lokasi ledakan dikenal sebagai stasiun kereta api tersibuk di Turki. Saban harinya, stasiun itu melayani 181 kereta api.
Ledakan bom ini terjadi di tempat di mana unjuk rasa yang menyuarakan “Buruh, Perdamaian, dan Demokrasi” dijadwalkan digelar pukul 10.00 waktu setempat. Demo itu juga untuk menyuarakan penentangan warga Turki atas serangan militer Turki terhadap pemberontak Kurdi.
(ian)