Fenomena Blood Moon, NASA Sangkal Kiamat Hari Ini
A
A
A
UTAH - Miliaran warga di berbagai penjuru dunia pada hari ini (28/9/2015) akan menyaksikan fenomena gerhana bulan langka yang dikenal dengan sebutan “blood moon”. Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA menyangkal fenomena “blood moon” akan menjadi kiamat dunia seperti yang dicemaskan komunitas Mormon di Utah selama ini.
Gerhana bulan langka ini pernah terlihat pada tahun 1982. Fenomena ini akan terjadi lagi pada 2033 mendatang. (Baca: Ramalan Kiamat 28 September Buat Umat Mormon AS Ketakutan)
Menurut Space.com, bulan akan memasuki “bayangan umbra” Bumi pada pukul 01.07 GMT pada tanggal 28 September 2015. Setelah itu, 64 menit kemudian, bulan sepenuhnya dalam bayangan atau dikenal sebagai gerhana bulan total selama 1 jam lebih 12 menit.
Fenomena itu akan terlihat di Eropa, Amerika Utara dan Selatan, sebagian Afrika, Asia bagian barat dan Pasifik timur. ”Hampir 1 miliar orang di belahan bumi Barat, hampir 1,5 miliar di sebagian besar Eropa dan Afrika dan mungkin 500 juta di Asia Barat akan dapat menonton ‘Harvest Full Moon’ menjadi bayangan,” tulis space.com.
Beberapa bulan atau pekan sebelum terjadi fenomena “blood moon” warga di Utah, AS, terutama komunitas Mormon cemas bahwa fenomena langka itu akan diiringi dengan kiamat. Mereka jauh hari sudah membangun bunker bawah tanah dan menyiapkan bekal makanan.
Salah satu yang mereka cemaskan adalah jatuhnya meteorit besar yang menghantam Bumi, sehingga terjadi kiamat. Kecemasan itu juga dipicu ramalan beberapa pendeta di Utah tentang kiamat hari ini yang sempat ramai diperbincangkan para pengguna internet.
”NASA tidak mengenal asteroid atau komet berada pada jalur yang bertabrakan dengan Bumi, sehingga probabilitas tabrakan berskala besar sangat kecil,” bunyi pernyataan NASA, seperti dikutip Daily Mirror.
”Bahkan, sebagai (kabar) yang terbaik yang bisa kita katakan, tidak ada objek besar yang mungkin akan menyerang Bumi setiap saat dalam beberapa ratus tahun ke depan,” lanjut pernyataan NASA.
Gerhana bulan langka ini pernah terlihat pada tahun 1982. Fenomena ini akan terjadi lagi pada 2033 mendatang. (Baca: Ramalan Kiamat 28 September Buat Umat Mormon AS Ketakutan)
Menurut Space.com, bulan akan memasuki “bayangan umbra” Bumi pada pukul 01.07 GMT pada tanggal 28 September 2015. Setelah itu, 64 menit kemudian, bulan sepenuhnya dalam bayangan atau dikenal sebagai gerhana bulan total selama 1 jam lebih 12 menit.
Fenomena itu akan terlihat di Eropa, Amerika Utara dan Selatan, sebagian Afrika, Asia bagian barat dan Pasifik timur. ”Hampir 1 miliar orang di belahan bumi Barat, hampir 1,5 miliar di sebagian besar Eropa dan Afrika dan mungkin 500 juta di Asia Barat akan dapat menonton ‘Harvest Full Moon’ menjadi bayangan,” tulis space.com.
Beberapa bulan atau pekan sebelum terjadi fenomena “blood moon” warga di Utah, AS, terutama komunitas Mormon cemas bahwa fenomena langka itu akan diiringi dengan kiamat. Mereka jauh hari sudah membangun bunker bawah tanah dan menyiapkan bekal makanan.
Salah satu yang mereka cemaskan adalah jatuhnya meteorit besar yang menghantam Bumi, sehingga terjadi kiamat. Kecemasan itu juga dipicu ramalan beberapa pendeta di Utah tentang kiamat hari ini yang sempat ramai diperbincangkan para pengguna internet.
”NASA tidak mengenal asteroid atau komet berada pada jalur yang bertabrakan dengan Bumi, sehingga probabilitas tabrakan berskala besar sangat kecil,” bunyi pernyataan NASA, seperti dikutip Daily Mirror.
”Bahkan, sebagai (kabar) yang terbaik yang bisa kita katakan, tidak ada objek besar yang mungkin akan menyerang Bumi setiap saat dalam beberapa ratus tahun ke depan,” lanjut pernyataan NASA.
(mas)