Soal Tragedi Mina, Khamenei: Saudi Harus Minta Maaf
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin tertinggi spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei meminta kepada pemerintah Arab Saudi untuk bertanggung jawab atas tragedi Mina. Pengakuan ini, menurut Khamenei, akan membuat Saudi lepas dari segala macam gunjingan dan tuduhan.
Khamenei menuturkan, Iran dan banyak negara Islam di seluruh dunia sampai saat ini terus bertanya-tanya apa yang menyebabkan tragedi ini terjadi, sehingga banyak korban jatuh dalam tragedi yang disebut terburuk dalam kurun waktu satu dekade terakhir itu.
"Masalah ini tidak akan dilupakan dan beberapa negara akan terus mengejar kebenaran mengenai hal ini. Daripada menuduh ini dan itu, Saudi harus menerima tanggung jawab dan meminta maaf kepada umat Islam dan keluarga korban," ucap Khamenei.
"Dunia Islam memiliki banyak pertanyaan. Kematian lebih dari 1.000 orang bukan masalah kecil. Negara-negara Islam harus fokus pada ini," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Minggu (27/9/2015).
Iran memang menyebut bahwa jumlah korban dalam tragedi itu mencapai 1.400 orang. Sementara pemerintah Saudi sampai saat ini tetap menyebut jumlah korban jiwa berkisar 700 orang. Iran sendiri merupakan negara dengan korban paling banyak dalam tragedi itu, yakni lebih dari 130 jiwa.
Khamenei menuturkan, Iran dan banyak negara Islam di seluruh dunia sampai saat ini terus bertanya-tanya apa yang menyebabkan tragedi ini terjadi, sehingga banyak korban jatuh dalam tragedi yang disebut terburuk dalam kurun waktu satu dekade terakhir itu.
"Masalah ini tidak akan dilupakan dan beberapa negara akan terus mengejar kebenaran mengenai hal ini. Daripada menuduh ini dan itu, Saudi harus menerima tanggung jawab dan meminta maaf kepada umat Islam dan keluarga korban," ucap Khamenei.
"Dunia Islam memiliki banyak pertanyaan. Kematian lebih dari 1.000 orang bukan masalah kecil. Negara-negara Islam harus fokus pada ini," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Minggu (27/9/2015).
Iran memang menyebut bahwa jumlah korban dalam tragedi itu mencapai 1.400 orang. Sementara pemerintah Saudi sampai saat ini tetap menyebut jumlah korban jiwa berkisar 700 orang. Iran sendiri merupakan negara dengan korban paling banyak dalam tragedi itu, yakni lebih dari 130 jiwa.
(esn)