Ulama Saudi Sebut Tragedi Mina sebagai Takdir Tuhan
A
A
A
RIYADH - Ulama top Arab Saudi, Sheikh Abdul Aziz al-Sheikh menilai tragedi Mina adalah takdir Tuhan, sesuatu yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia. Hal itu disampaikan Abdul Aziz kala melakukan pertemuan dengan putra mahkota Saudi, Mohammed bin Nayef.
Mohammed yang merupakan ketua penyelenggara haji memang kerap disalahkan atas tragedi yang merenggut ratusan jiwa tersebut. "Anda tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi," kata Abdul Aziz pada Mohammed.
"Ada beberapa hal yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Anda tidak bisa dipersalahkan atas insiden tersebut. Nasib dan takdir adalah sesuatu yang tidak terelakan," sambungnya, seperti dilansir kantor berita Saudi, SPA pada Sabtu (26/9/2015).
Tragedi itu sendiri disebut-sebut sebagai yang terbesar dalam penyelenggaran haji dalam kurun waktu satu dekade terakhir. Setidaknya 717 orang tewas, dan lebih dari 800 orang lainnya menderita luka-luka dalam insiden itu.
Negara yang paling banyak menderita kerugian adalah Iran, dimana sekitar 130 jamaah haji mereka tewas dalam tragedi tersebut. Sementara tiga jamaah haji asal Indonesia turut menjadi korban meninggat dunia, dan enam lainnya menderita luka-luka dalam tragedi itu.
Mohammed yang merupakan ketua penyelenggara haji memang kerap disalahkan atas tragedi yang merenggut ratusan jiwa tersebut. "Anda tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi," kata Abdul Aziz pada Mohammed.
"Ada beberapa hal yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Anda tidak bisa dipersalahkan atas insiden tersebut. Nasib dan takdir adalah sesuatu yang tidak terelakan," sambungnya, seperti dilansir kantor berita Saudi, SPA pada Sabtu (26/9/2015).
Tragedi itu sendiri disebut-sebut sebagai yang terbesar dalam penyelenggaran haji dalam kurun waktu satu dekade terakhir. Setidaknya 717 orang tewas, dan lebih dari 800 orang lainnya menderita luka-luka dalam insiden itu.
Negara yang paling banyak menderita kerugian adalah Iran, dimana sekitar 130 jamaah haji mereka tewas dalam tragedi tersebut. Sementara tiga jamaah haji asal Indonesia turut menjadi korban meninggat dunia, dan enam lainnya menderita luka-luka dalam tragedi itu.
(esn)