Berani Terobos Polisi, Anak Migran Illegal di AS Dikecup Paus
A
A
A
WASHINGTON - Sophie Cruz, gadis berusia lima tahun dari keluarga migran illegal di Amerika Serikat (AS) jadi pemberitaan media-media dunia setelah dikecup Paus Fransiskus. Sophie berani menerobos barikade polisi dan agen Secret Service demi menyampaikan surat kecemasan nasib keluarganya kepada Paus.
Surat Sophie itu berisi kecemasannya jika sewaktu-waktu dia dan keluarganya ditangkap aparat AS dan dideportasi karena berstatus migran illegal. Sophie memohon Paus untuk “menceramahi” Kongres AS agar mengizinkan keluarganya tinggal di negeri Paman Sam itu.
Gadis kecil itu sempat dicegat agen Secret Service AS. Tapi, dia melambaikan tangannya yang menggenggam surat dan menarik perhatian Sri Paus. Pemimpin Vatikan itu lantas meminta aparat keamanan agar membiarkan Sophie mendekatinya.
Sopie juga menyerahkan T-shirt kuning bertuliskan; ”Paus: Selamatkan DAPA, sehingga legalisasi akan menjadi berkat Anda”. Pesan itu mengacu pada keinginannya agar Paus Francis meminta Pemerintah AS melegalkan status keluarganya dan para migran illegal lainnya.
Surat Sophie dianggap menyentuh perasaan Paus."Paus Francis, saya ingin memberitahu Anda bahwa hati saya sedih dan saya ingin meminta Anda untuk berbicara dengan presiden dan kongres dalamlegalisasi(status)orang tua saya karena setiap hari saya takut bahwa suatu hari mereka (aparat) akan membawa mereka pergi dari saya," bunyi penggalan surat Sophie pada Paus.
"Saya percaya saya memiliki hak untuk hidup dengan orang tua saya. Saya memiliki hak untuk bahagia. Ayah saya bekerja sangat keras di pabrikpemotongan logam," lanjut surat Sophie.
"Semua migran seperti ayah saya perlu negara ini. Mereka layak untuk hidup dengan martabat. Mereka layak untuk hidup dengan hormat," imbuh surat itu.
"Mereka layak(untuk)reformasi imigrasi, karena bermanfaatpadanegara saya dan karena mereka telah bekerja keras memanen jeruk semangka, wortel, bawang, bayam dan sayuran lainnya."
Paus yang terkenal bersimpati pada penderitaan migran itu, mengajak Sophie naik ke podium dan diberi kesempatan memperkenalkan diri sebagi anak dari keluarga migran.
Dalam sebuah wawancara dengan NBC, yang dilansir Kamis (24/9/2015), Sophie mengatakan bahwa ia ingin Paus Francis bertanya pada Obama tentang legalisasi semua migran di Amerika Serikat.
Sedangkan ayahnya, Raul Cruz, mengatakan kepada Washington Post, bahwa deportasi selalu menghantui pikiran keluarganya.
”Dia tinggal (di rumah) setiap hari,” katanya dalam bahasa Spanyol. ”Dia tidak ingin melihat keluarga terpisah, dan kami selalu mengatakan yang sebenarnya ketika dia bertanya mengapa (itu bisa terjadi).”
Surat Sophie itu berisi kecemasannya jika sewaktu-waktu dia dan keluarganya ditangkap aparat AS dan dideportasi karena berstatus migran illegal. Sophie memohon Paus untuk “menceramahi” Kongres AS agar mengizinkan keluarganya tinggal di negeri Paman Sam itu.
Gadis kecil itu sempat dicegat agen Secret Service AS. Tapi, dia melambaikan tangannya yang menggenggam surat dan menarik perhatian Sri Paus. Pemimpin Vatikan itu lantas meminta aparat keamanan agar membiarkan Sophie mendekatinya.
Sopie juga menyerahkan T-shirt kuning bertuliskan; ”Paus: Selamatkan DAPA, sehingga legalisasi akan menjadi berkat Anda”. Pesan itu mengacu pada keinginannya agar Paus Francis meminta Pemerintah AS melegalkan status keluarganya dan para migran illegal lainnya.
Surat Sophie dianggap menyentuh perasaan Paus."Paus Francis, saya ingin memberitahu Anda bahwa hati saya sedih dan saya ingin meminta Anda untuk berbicara dengan presiden dan kongres dalamlegalisasi(status)orang tua saya karena setiap hari saya takut bahwa suatu hari mereka (aparat) akan membawa mereka pergi dari saya," bunyi penggalan surat Sophie pada Paus.
"Saya percaya saya memiliki hak untuk hidup dengan orang tua saya. Saya memiliki hak untuk bahagia. Ayah saya bekerja sangat keras di pabrikpemotongan logam," lanjut surat Sophie.
"Semua migran seperti ayah saya perlu negara ini. Mereka layak untuk hidup dengan martabat. Mereka layak untuk hidup dengan hormat," imbuh surat itu.
"Mereka layak(untuk)reformasi imigrasi, karena bermanfaatpadanegara saya dan karena mereka telah bekerja keras memanen jeruk semangka, wortel, bawang, bayam dan sayuran lainnya."
Paus yang terkenal bersimpati pada penderitaan migran itu, mengajak Sophie naik ke podium dan diberi kesempatan memperkenalkan diri sebagi anak dari keluarga migran.
Dalam sebuah wawancara dengan NBC, yang dilansir Kamis (24/9/2015), Sophie mengatakan bahwa ia ingin Paus Francis bertanya pada Obama tentang legalisasi semua migran di Amerika Serikat.
Sedangkan ayahnya, Raul Cruz, mengatakan kepada Washington Post, bahwa deportasi selalu menghantui pikiran keluarganya.
”Dia tinggal (di rumah) setiap hari,” katanya dalam bahasa Spanyol. ”Dia tidak ingin melihat keluarga terpisah, dan kami selalu mengatakan yang sebenarnya ketika dia bertanya mengapa (itu bisa terjadi).”
(mas)