Serangan Koalisi Arab Hantam Kediaman Dubes Oman di Yaman
A
A
A
SANAA - Kementerian luar negeri (Kemlu) Oman mengutuk serangan udara lanjutan yang dilakukan oleh koalisi negara-negara Arab terhadap pemberontak Houthi di Yaman. Pasalnya, serangan tersebut mengenai rumah duta besar Oman yang berada di ibukota Yaman, Sanaa.
Menurut Kemlu Oman, serangan lanjutan tersebut telah melanggar hukum internasional. "Dengan penyesalan yang mendalam, Oman menerima kabar yang menargetkan rumah duta besar kami di Sanaa. Itu merupakan pelanggaran yang jelas dari perjanjian dan norma-norma yang menekankan tempat diplomatik internasional tidak dapat diganggu gugat," bunyi pernyataan Kemlu Oman seperti dilansir dari laman Al-Jazeera, Sabtu (19/9/2015).
Dalam kesempatan itu, Oman juga meminta kepada semua pihak yang bertikai di Yaman untuk mengesampingkan perbedaan yang ada antar satu dengan yang lainnya agar bisa mengembalikan stabilitas di negara itu.
Serangan udara koalisi Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Beberapa serangan ditargetkan ke daerah Fulahi dan menghancurkan beberapa rumah.
PBB mengatakan, hampir 4.900 orang telah tewas di Yaman sejak akhir Maret lalu dimana kepala bantuan PBB menyebut skala penderitaan para korban hampir tidak bisa dipahami.
Menurut Kemlu Oman, serangan lanjutan tersebut telah melanggar hukum internasional. "Dengan penyesalan yang mendalam, Oman menerima kabar yang menargetkan rumah duta besar kami di Sanaa. Itu merupakan pelanggaran yang jelas dari perjanjian dan norma-norma yang menekankan tempat diplomatik internasional tidak dapat diganggu gugat," bunyi pernyataan Kemlu Oman seperti dilansir dari laman Al-Jazeera, Sabtu (19/9/2015).
Dalam kesempatan itu, Oman juga meminta kepada semua pihak yang bertikai di Yaman untuk mengesampingkan perbedaan yang ada antar satu dengan yang lainnya agar bisa mengembalikan stabilitas di negara itu.
Serangan udara koalisi Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Beberapa serangan ditargetkan ke daerah Fulahi dan menghancurkan beberapa rumah.
PBB mengatakan, hampir 4.900 orang telah tewas di Yaman sejak akhir Maret lalu dimana kepala bantuan PBB menyebut skala penderitaan para korban hampir tidak bisa dipahami.
(esn)