Petani di India Telanjang 40 Tahun karena Alergi dengan Pakaian

Sabtu, 29 Agustus 2015 - 12:46 WIB
Petani di India Telanjang...
Petani di India Telanjang 40 Tahun karena Alergi dengan Pakaian
A A A
NEW DELHI - Seorang petani di India bernama Subal Barman, 43, selama 40 tahun terakhir menjalani hidup tanpa mengenakan pakaian atau telanjang. Musababnya, Subal alergi dengan pakaian sejak dia masih kecil.

Dia didiagnosa dokter mengalami alergi ketika masih balita. Namun, dia tidak bisa menjalani pengobatan karena keluarganya tidak memiliki biaya.

Petani asal Desa Rajpur, Bengal Barat, India utara itu pernah merasakan sakit yang luar biasa ketika mencoba mengenakan kaus kaki.

Subal mengatakan, orang-orang di desanya memahami kondisinya dan tidak keberatan untuk melihatnya tanpa mengenakan pakaian. Kulit tubuh Subal juga sangat sensitif terhadap kain. Dia pernah merasa tidak nyaman ketika tidur dengan alas seprai.

”Sejak kecil saya, saya tidak bisa mengenakan pakaian pada kulit saya. (Pakaian) ini memberi saya sensasi terbakar dan itu tak tertahankan,” katanya.

”Beruntung, tetangga saya telah terbiasa dengan saya, mereka pikir itu normal dan tidak pernah mengeluh,” katanya lagi, seperti dilansir Daily Mail, semalam. ”Mereka tahu saya sudah mengalami masalah ini selama bertahun-tahun, sehingga mereka meninggalkan saya dan tidak menggoda saya.”

Dia menolak anggapan bahwa dia merusak kehidupan sosial. Dia mengaku berbaur dengan masyarakat, seperti menghadiri acara pernikahan, pesta dan bahkan mampir ke kuil dengan kondisi benar-benar telanjang.

Meskipun bertahan hidup selama puluhan tahun tanpa mengenakan pakaian, Subal tidak pernah meninggalkan desanya meski memiliki masalah dengan cuaca. Subal tidak akan menghentikan pekerjaannya sebagai petani meski tanpa berpakaian, terlebih orang-orang di desanya telah memahami kondisinya itu.

”Saya harus mandi beberapa kali sehari di musim panas karena kulit saya terlalu sensitif terhadap panas,” katanya. ”Air adalah satu-satunya hal yang membantu.”

Pria yang sudah kehilangan orangtua pada 2003 itu hingga kini belum menikah. ”Apa wanita bisa menikah dengan pria yang memiliki masalah seperti ini?,” tanya dia.

”Tidak ada keluarga yang memungkinkan anak perempuan mereka untuk menikah (dengan saya). Saya tahu, saya malu tapi saya tidak punya pilihan. Ini adalah kehidupan, saya harus hidup. Saya tahu, saya akan sendirian selamanya. Ini adalah takdir saya, tapi menjadi sedih atau tertekan tentang hal itu tidak dapat mengurangi masalah saya.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0784 seconds (0.1#10.140)