Indonesia Dukung Timor Leste Jadi Anggota ASEAN
A
A
A
JAKARTA - Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, Arrmanatha Nassir, mengatakan Indonesia terus mendorong dan mendukung Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN. Menurutnya, ada perkembangan positif dalam upaya Timor Leste untuk menjadi anggota organisasi Asia Tenggara itu.
"Sudah ada kemajuan dalam pertemuan 'ASEAN Ministrial Meeting' kemarin, ada tiga tahapan studi dalam tiga pliar yakni politik, sosial, ekonomi, dan dua di antaranya sudah selesai dan hasilnya positif, tinggal menunggu hasil berikutnya," kata Arrmanatha pada Jumat (28/8/2015).
"Timor Leste telah diikutkan dalam kegiatan ASEAN yang sifatnya teknis, yang capacity building bukan politis. Itu selalu diikutkan, jadi itu upaya kita meningkatkan kapasitas Timor Leste untuk jadi anggota ASEAN," ujar dia.
Kendati mendorong Timor Leste menjadi anggota ASEAN, Indonesia tidak bisa memberikan batas waktu kepada negara anggota ASEAN yang lain untuk menerimanya.
"Kalau dalam konteks diplomasi, kami tak pernah bisa memberikan atau berani memberikan time frame, kita selalu berharap secepatnya. Itu bukan kendali kita, karena kita harus ingat bahwa ASEAN ada 10 negara, bukan Indonesia saja yang menentukan," imbuh dia.
"Sudah ada kemajuan dalam pertemuan 'ASEAN Ministrial Meeting' kemarin, ada tiga tahapan studi dalam tiga pliar yakni politik, sosial, ekonomi, dan dua di antaranya sudah selesai dan hasilnya positif, tinggal menunggu hasil berikutnya," kata Arrmanatha pada Jumat (28/8/2015).
"Timor Leste telah diikutkan dalam kegiatan ASEAN yang sifatnya teknis, yang capacity building bukan politis. Itu selalu diikutkan, jadi itu upaya kita meningkatkan kapasitas Timor Leste untuk jadi anggota ASEAN," ujar dia.
Kendati mendorong Timor Leste menjadi anggota ASEAN, Indonesia tidak bisa memberikan batas waktu kepada negara anggota ASEAN yang lain untuk menerimanya.
"Kalau dalam konteks diplomasi, kami tak pernah bisa memberikan atau berani memberikan time frame, kita selalu berharap secepatnya. Itu bukan kendali kita, karena kita harus ingat bahwa ASEAN ada 10 negara, bukan Indonesia saja yang menentukan," imbuh dia.
(mas)