Teheran Tuding AS Tahan 19 Warga Iran
A
A
A
TEHERAN - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran mengatakan, pihak berwenang Amerika Serikat (AS) menahan 19 orang warga Iran. Pemerintah Iran pun meminta AS untuk melepaskan mereka.
Tudingan ini dilemparkan Teheran sebagai balasan atas tuntutan untuk membebaskan tiga orang warga AS keturunan Iran, salah satunya adalah koresponden The Washington Post Jason Rezaian, dan tuntutan informasi terkait satu orang warga AS yang telah menghilang selama 8 tahun.
"Ke-19 warga Iran berada dalam tahanan atas tuduhan dugaan pelanggaran dan telah dikenakan sanksi oleh AS," ujar juru bicara Kemlu Iran, Marzieh Afkham, seperti dilansir New York Times, Kamis (27/8/2015).
Meski begitu, Afkham tidak memberikan identikasi 19 orang warga Iran yang ditahan oleh AS tersebut. "Iran telah mengetahui nasib warganya dan mendesak pemerintah AS untuk mengakhiri penahanan mereka," katanya.
Pernyataan Kemlu Iran ini keluar satu hari setelah Wakil Menlu Iran, Hassan Qashqavi membantah jika Iran berencana untuk menukarkan Rezaian dengan warga Iran yang ditawan oleh AS. Rezaian mendekam di penjara Teheran selama 13 tahun atas tuduhan spionase dan tindakan permusuhan. Namun, tuduhan itu telah dibantah oleh Rezaian.
Sedangkan dua warga AS keturunan Iran lainnya adalah Amir Hekmati, seorang veteran marinir yang didakwa telah membantu negara musuh, dan Saeed Abedini, seorang pendeta kristen yang didakwa telah merusak keamanan nasional. Namun keduanya telah menolak dakwaan yang dialamatkan kepada mereka berdua.
Sementara seorang agen FBI, Robert A. Levinson, dikabarkan hilang di Iran sejak 2007 lalu.
Tudingan ini dilemparkan Teheran sebagai balasan atas tuntutan untuk membebaskan tiga orang warga AS keturunan Iran, salah satunya adalah koresponden The Washington Post Jason Rezaian, dan tuntutan informasi terkait satu orang warga AS yang telah menghilang selama 8 tahun.
"Ke-19 warga Iran berada dalam tahanan atas tuduhan dugaan pelanggaran dan telah dikenakan sanksi oleh AS," ujar juru bicara Kemlu Iran, Marzieh Afkham, seperti dilansir New York Times, Kamis (27/8/2015).
Meski begitu, Afkham tidak memberikan identikasi 19 orang warga Iran yang ditahan oleh AS tersebut. "Iran telah mengetahui nasib warganya dan mendesak pemerintah AS untuk mengakhiri penahanan mereka," katanya.
Pernyataan Kemlu Iran ini keluar satu hari setelah Wakil Menlu Iran, Hassan Qashqavi membantah jika Iran berencana untuk menukarkan Rezaian dengan warga Iran yang ditawan oleh AS. Rezaian mendekam di penjara Teheran selama 13 tahun atas tuduhan spionase dan tindakan permusuhan. Namun, tuduhan itu telah dibantah oleh Rezaian.
Sedangkan dua warga AS keturunan Iran lainnya adalah Amir Hekmati, seorang veteran marinir yang didakwa telah membantu negara musuh, dan Saeed Abedini, seorang pendeta kristen yang didakwa telah merusak keamanan nasional. Namun keduanya telah menolak dakwaan yang dialamatkan kepada mereka berdua.
Sementara seorang agen FBI, Robert A. Levinson, dikabarkan hilang di Iran sejak 2007 lalu.
(esn)