Eks Bos Media India Bunuh Putrinya karena Skandal Asmara

Kamis, 27 Agustus 2015 - 18:01 WIB
Eks Bos Media India...
Eks Bos Media India Bunuh Putrinya karena Skandal Asmara
A A A
MUMBAI - Seorang eks bos media di India, Indrani Mukerjea, ditangkap polisi atas tuduhan membunuh putri kandungnya. Korban dibunuh, karena terlibat skandal asmara dengan anak tiri Indrani.

Indrani bersama dengan dua orang lainnya dituduh mencekik Sheena Bora hingga tewas pada tahun 2012 sebelum membuang tubuh korban di sebuah hutan di negara bagian Maharashtra Barat, India.

”Kami telah menangkap dua tersangka, yang salah satunya adalah sopirnya, Shyam Rai. Mereka telah muncul di pengadilan,” kata Wakil Komisaris Polisi setempat, Dhananjay Kulkarni, Kamis (27/8/2015).

Kulkarni mengatakan, tersangka ketiga adalah Sanjeev Khanna, mantan suami Indrani. Dia ditangkap di Kolkata atas tuduhan terlibat dalam pembunuhan itu.

”Kami berusaha untuk mendapatkan penahanannya dari pengadilan Kolkata untuk dibawa ke Mumbai. Kami berharap dia akan tiba siang ini,” ujar Kulkarni.

Indrani Mukerjea adalah co-founder dan mantan eksekutif sebuah perusahaan televisi Inx Media yang berbasis di Mumbai ketika menikah dengan mantan CEO Star India, Peter Mukerjea. Peter diyakini suami ketiga Indrani.

Keluarga Mukerjea dikenal memiliki pengaruh yang kuat di India. Menurut laporan media India, Khanna merupakan suami kedua Indrani Mukerjea. Sedangkan korban yang dibunuh adalah anak Indrani dari penikahan sebelumnya.

Kulkarni mengatakan informasi baru keterlibatan mantan bos media India itu muncul setelah tiga tahun pembunuhan itu terjadi. Polisi yakin motif pembunuhan itu karena ketidaksukaan Indrani tentang hubungan asmara putrinya dengan Rahul Mukerjea, anak Peter Mukerjea dari pernikahan sebelumnya.

”Ini adalah membunuh demi sebuah kehormatan, karena Sheena Bora berpacaran dengan Rahul Mukerjea, yang tidak disukai oleh Indrani," kata Kulkarni, seperti dikutip IB Times. ”Bukti menunjukkan bahwa ini adalah alasan untuk pembunuhan tersebut.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0987 seconds (0.1#10.140)