China Sambut Baik Kesepakatan Damai Duo Korea
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China menyambut baik kesekapatan damai antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel), yang membuat tensi kedua negara kembali turun. Kedua negara tersebut mencapai kesepakatan damai setelah melakukan dialog secara maraton selama tiga hari.
Dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Sputnik pada Selasa (25/8/2015), Kementerian Luar Negeri China berharap kesepakatan damai ini bisa menjadi awal bagi perdamaian sejati kedua Korea, yang berujung pada reunifikasi atau penyatuan kedua negara tersebut.
"China menyambut kesepakatan itu dan berharap bahwa Korut dan Korsel dapat melanjutkan dialog dan konsultasi, mempromosikan rekonsiliasi dan kerjasama, sungguh-sungguh melaksanakan perjanjian yang relevan, dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea," bunyi pernyataan tersebut.
Kesepakatan ini memamg membuat potensi perang kedua negara menjadi turun secara drastis. Namun, walaupun sudah mencapai kata sepakat, Korsel diketahui masih akan terus menyiagakan tentara mereka di perbatasan.
Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Kim Min-seok penyiagaan tentara ini dimaksudkan untuk mencegah adanya pelanggaran kesepakatan yang dilakukan Korut. Dirinya juga menuturkan, setiap hari akan ada evaluasi situasi, untuk menentukan seberapa banyak tentara yang akan ditempatkan di perbatasan.
Dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Sputnik pada Selasa (25/8/2015), Kementerian Luar Negeri China berharap kesepakatan damai ini bisa menjadi awal bagi perdamaian sejati kedua Korea, yang berujung pada reunifikasi atau penyatuan kedua negara tersebut.
"China menyambut kesepakatan itu dan berharap bahwa Korut dan Korsel dapat melanjutkan dialog dan konsultasi, mempromosikan rekonsiliasi dan kerjasama, sungguh-sungguh melaksanakan perjanjian yang relevan, dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea," bunyi pernyataan tersebut.
Kesepakatan ini memamg membuat potensi perang kedua negara menjadi turun secara drastis. Namun, walaupun sudah mencapai kata sepakat, Korsel diketahui masih akan terus menyiagakan tentara mereka di perbatasan.
Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Kim Min-seok penyiagaan tentara ini dimaksudkan untuk mencegah adanya pelanggaran kesepakatan yang dilakukan Korut. Dirinya juga menuturkan, setiap hari akan ada evaluasi situasi, untuk menentukan seberapa banyak tentara yang akan ditempatkan di perbatasan.
(esn)