Poroshenko: Ukraina Harus Bersatu Lawan Agresi Rusia
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina Petro Poroshenko menyerukan kepada seluruh pihak yang ada di negaranya, dan melakukan perlawanan atas apa yang dia sebut agresi Rusia di timur Ukraina. Poroshenko saat ini tengah mencari dukungan untuk melakukan perubahan di konstitusi Ukraina, yang menurutnya adalah salah satu langkah untuk menyelesaikan konflik di Ukraina.
Bentuk perubahan konstitusi yang coba dilakukan Poroshenko adalah memberikan status otonomi kepada daerah-daerah yang ada di Ukraina timur. Otonomi ini memungkinkan setiap daerah untuk memiliki pemerintahan sendiri, dan mengatur keuangan mereka sendiri, sedangkan Kiev hanya bertugas mengawasi.
Namun, langkah Poroshenko ini mendapat penolakan dari beberapa pihak di Parlemen, yang tidak setuju memberikan hak khusus itu dengan alasan banyak daerag di Ukraina timur dikuasasi oleh separatis, yang dalam pandangan mereka adalah teroris. Inilah yang mendasari langkah Poroshenko yang meminta dukungan dari semua pihak.
Berbicara saat menyampaikan pidato dalam upacara bendera di Kiev, Poroshenko menuturkan semua pihak, khususnya mereka yang ada di Parlemen untuk bersatu, mencari jalan keluar atas konflik di Ukraina, dan mengalahakan agresi Rusia.
"Ini adalah panggilan langsung dari saya untuk semua kekuatan politik, dalam contoh pertama bagi mereka yang bersama-sama dalam koalisi parlemen, untuk terus bersatu demi Ukraina," kata Poroshenko, seperti dilansir Reuters pada Minggu (23/8/2015).
Dalam pandanganya, memberikan status otonomi kepada daerah timur Ukraina, yang merupakan permintaan dari separatis adalah langkah tepat untuk menyelesaikan konflik. Selesainya konflik, menurut Poroshenko berarti rencana Rusia untuk menguasai Ukraina telah gagal.
Bentuk perubahan konstitusi yang coba dilakukan Poroshenko adalah memberikan status otonomi kepada daerah-daerah yang ada di Ukraina timur. Otonomi ini memungkinkan setiap daerah untuk memiliki pemerintahan sendiri, dan mengatur keuangan mereka sendiri, sedangkan Kiev hanya bertugas mengawasi.
Namun, langkah Poroshenko ini mendapat penolakan dari beberapa pihak di Parlemen, yang tidak setuju memberikan hak khusus itu dengan alasan banyak daerag di Ukraina timur dikuasasi oleh separatis, yang dalam pandangan mereka adalah teroris. Inilah yang mendasari langkah Poroshenko yang meminta dukungan dari semua pihak.
Berbicara saat menyampaikan pidato dalam upacara bendera di Kiev, Poroshenko menuturkan semua pihak, khususnya mereka yang ada di Parlemen untuk bersatu, mencari jalan keluar atas konflik di Ukraina, dan mengalahakan agresi Rusia.
"Ini adalah panggilan langsung dari saya untuk semua kekuatan politik, dalam contoh pertama bagi mereka yang bersama-sama dalam koalisi parlemen, untuk terus bersatu demi Ukraina," kata Poroshenko, seperti dilansir Reuters pada Minggu (23/8/2015).
Dalam pandanganya, memberikan status otonomi kepada daerah timur Ukraina, yang merupakan permintaan dari separatis adalah langkah tepat untuk menyelesaikan konflik. Selesainya konflik, menurut Poroshenko berarti rencana Rusia untuk menguasai Ukraina telah gagal.
(esn)