AL Italia Selamatkan 3.000 Imigran di Mediterania
A
A
A
ROMA - Sebanyak 3.000 imigran yang menumpangi 22 kapal berhasil diselamatkan Angkatan Laut Italia dalam perjalanan menyeberangi laut Mediterania. Mereka berhasil diselamatkan setelah pihak AL Italia mendapatkan permintaan bantuan dari kapal-kapal tersebut.
Menurut seorang juru bicara, operasi masih berlangsung dan belum diketahui negara asal para imigran tersebut, seperti dinukil dari Reuters, Minggu (23/8/2015). Bagi para imigran, laut Mediterania menjadi titik persimpangan yang paling mematikan di dunia.
Organisasi Internasional untuk para Imigran mengatakan, lebih dari 2.300 orang tewas tahun ini dalam upaya mencapai Eropa dengan menggunakan perahu. Eropa saat ini tengah dihadapkan pada gelombang masuknya imigran dari berbagai wilayah di Timur Tengah. Mereka nekat menyebrang ke Eropa untuk melarikan diri dari tanah airnya yang tengah berkecamuk perang.
Sabtu kemarin, ribuan imigran nekat melintasi perbatasan Macedonia ditengah guyuran hujan. Aksi ini dibalas oleh pihak kepolisian setempat dengan melemparkan granat setrum dan memukuli mereka dengan tongkat. Hal ini dilakukan sebagai usaha untuk mengalakkan keputusan untuk membendung kedatangan mereka melalui Balkan menuju ke Eropa Barat.
Menurut seorang juru bicara, operasi masih berlangsung dan belum diketahui negara asal para imigran tersebut, seperti dinukil dari Reuters, Minggu (23/8/2015). Bagi para imigran, laut Mediterania menjadi titik persimpangan yang paling mematikan di dunia.
Organisasi Internasional untuk para Imigran mengatakan, lebih dari 2.300 orang tewas tahun ini dalam upaya mencapai Eropa dengan menggunakan perahu. Eropa saat ini tengah dihadapkan pada gelombang masuknya imigran dari berbagai wilayah di Timur Tengah. Mereka nekat menyebrang ke Eropa untuk melarikan diri dari tanah airnya yang tengah berkecamuk perang.
Sabtu kemarin, ribuan imigran nekat melintasi perbatasan Macedonia ditengah guyuran hujan. Aksi ini dibalas oleh pihak kepolisian setempat dengan melemparkan granat setrum dan memukuli mereka dengan tongkat. Hal ini dilakukan sebagai usaha untuk mengalakkan keputusan untuk membendung kedatangan mereka melalui Balkan menuju ke Eropa Barat.
(esn)