Banyak Pembelot, Kim Jong-un Bangun Pagar Kawat Berduri
A
A
A
PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut) memerintahkan pejabatnya untuk membangun pagar kawat berduri di wilayah perbatasan setelah banyak warga Korut membelot.
Kasus pembelotan warga Korut yang terbaru terjadi pada 9 Agustus 2015 lalu. Yakni, dua keluarga yang berbeda di Musan County, Provinsi Hamgyong Utara, telah melarikan diri menuju China.
Pembelotan itu telah mendorong penyelidikan besar-besaran, tapi sejauh ini tidak ada pembelot yang ditangkap. “Kim telah menyerukan tindakan segera dan mempertimbangkan insiden politik ini,” kata sumber pemerintah Korut kepada Daily NK, Rabu (19/8/2015).
Menurut laporan media Korea itu, ada 28 ribu pembelotan warga Korut ke Korea Selatan (Korsel) sejak tahun 1990-an. Seorang informan mengatakan Daily NK, bahwa pembelotan baru-baru ini kemungkinan besar akan membuat Kim Jong-un untuk mengawasi ketat terhadap keluarga pembelot yang masih ada di Korut.
Organisasi hak asasi manusia telah berulang kali mengkritik dinasti Kim atas gaya otokratis kekuasaan dan pelanggaran hak asasi manusia yang merajalela. Human Rights Watch menganggap Korut sebagai salah satu negara yang paling represif di dunia.
Masih menurut laporan media Korea, perintah Kim Jong-un untuk membangun pagar kawat berduri dan peningkatan patroli perbatasan muncul menjelang ulang tahun ke-70 Korut, pada 10 Oktober 2015 mendatang. Tanggal itu merupakan berdirinya Partai Pekerja Komunis, yang merupakan partai berkuasa di Korut.
Kasus pembelotan warga Korut yang terbaru terjadi pada 9 Agustus 2015 lalu. Yakni, dua keluarga yang berbeda di Musan County, Provinsi Hamgyong Utara, telah melarikan diri menuju China.
Pembelotan itu telah mendorong penyelidikan besar-besaran, tapi sejauh ini tidak ada pembelot yang ditangkap. “Kim telah menyerukan tindakan segera dan mempertimbangkan insiden politik ini,” kata sumber pemerintah Korut kepada Daily NK, Rabu (19/8/2015).
Menurut laporan media Korea itu, ada 28 ribu pembelotan warga Korut ke Korea Selatan (Korsel) sejak tahun 1990-an. Seorang informan mengatakan Daily NK, bahwa pembelotan baru-baru ini kemungkinan besar akan membuat Kim Jong-un untuk mengawasi ketat terhadap keluarga pembelot yang masih ada di Korut.
Organisasi hak asasi manusia telah berulang kali mengkritik dinasti Kim atas gaya otokratis kekuasaan dan pelanggaran hak asasi manusia yang merajalela. Human Rights Watch menganggap Korut sebagai salah satu negara yang paling represif di dunia.
Masih menurut laporan media Korea, perintah Kim Jong-un untuk membangun pagar kawat berduri dan peningkatan patroli perbatasan muncul menjelang ulang tahun ke-70 Korut, pada 10 Oktober 2015 mendatang. Tanggal itu merupakan berdirinya Partai Pekerja Komunis, yang merupakan partai berkuasa di Korut.
(mas)