Demonstran Pro-Demokrasi Malaysia Tuntut PM Najib Lengser
A
A
A
KUALA LUMPUR - Sebuah kelompok demonstran pro-demokrasi di Malaysia bersumpah akan turun ke jalan akhir bulan ini untuk menuntut Perdana Menteri Najib Razak lengser. Namun, izin demonstrasi untuk tanggal 29-30 Agustus 2015 ditolak pemerintah.
Alasan penolakan izin demo itu, karena menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Malaysia 31 Agustus. Namun, kelompok demonstran bernama “BERSIH” itu tetap akan nekat demo di Balai Kota Kuala Lumpur.
Wali Kota Kuala Lumpur, Amin Nordin Abdul Aziz tidak tersedia berkomentar. Sedangkan kelompok BERSIH menegaskan, demonstrasi akan tetap berjalan di Kuala Lumpur dari 29-30 Agustus 2015.
”Kami telah kehilangan kepercayaan dalam kepemimpinan saat ini dan oleh karena itu perdana menteri harus mengundurkan diri dan memberikan jalan untuk reformasi,” kata Maria Chin Abdullah, kepala Bersih, seperti dikutip Reuters, Selasa (18/8/2015).
Demo itu juga dipicu skandal di lembaga keuangan negara yang bernama 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Lembaga itu dililit utang lebih dari US$ 11 miliar (dolar Amerika Serikat) dan sedang diselidiki atas kasus korupsi. PM Najib sendiri menjabat sebagai Ketu Dewan Penasihat 1MDB.
Di dalam pemerintahan dan politik, Najib juga telah mengekang perbedaan pendapat, di mana wakilnya telah dipecat. Selain itu, Jaksa Agung Malaysia yang menyelidiki skandal korupsi di lembaga 1MDB juga diganti.
Dua surat kabar dan sebuah situs juga diberedel karena gencar memberitakan skandal di lembaga keuangan negara tersebut.
Alasan penolakan izin demo itu, karena menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Malaysia 31 Agustus. Namun, kelompok demonstran bernama “BERSIH” itu tetap akan nekat demo di Balai Kota Kuala Lumpur.
Wali Kota Kuala Lumpur, Amin Nordin Abdul Aziz tidak tersedia berkomentar. Sedangkan kelompok BERSIH menegaskan, demonstrasi akan tetap berjalan di Kuala Lumpur dari 29-30 Agustus 2015.
”Kami telah kehilangan kepercayaan dalam kepemimpinan saat ini dan oleh karena itu perdana menteri harus mengundurkan diri dan memberikan jalan untuk reformasi,” kata Maria Chin Abdullah, kepala Bersih, seperti dikutip Reuters, Selasa (18/8/2015).
Demo itu juga dipicu skandal di lembaga keuangan negara yang bernama 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Lembaga itu dililit utang lebih dari US$ 11 miliar (dolar Amerika Serikat) dan sedang diselidiki atas kasus korupsi. PM Najib sendiri menjabat sebagai Ketu Dewan Penasihat 1MDB.
Di dalam pemerintahan dan politik, Najib juga telah mengekang perbedaan pendapat, di mana wakilnya telah dipecat. Selain itu, Jaksa Agung Malaysia yang menyelidiki skandal korupsi di lembaga 1MDB juga diganti.
Dua surat kabar dan sebuah situs juga diberedel karena gencar memberitakan skandal di lembaga keuangan negara tersebut.
(mas)