Trump: Obama dan Kerry Telah Jual Israel
A
A
A
IOWA - Dalam kampanyenya, calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump kembali menyuarakan sikap tidak setuju atas kesepakatan nuklir Iran. Menurutnya, Presiden AS Barack Obama dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah mengorbankan Israel demi tercapainya kesepakatan itu.
"Anda harus bertindak tegas, sangat-sangat tegas. Anda tidak bisa membiarkan Iran meberitahu kita mana yang tidak bisa atau bisa dilakukan Israel. Israel telah "dijual" oleh Kerry dan Obama," kata Trump dalam pernyataannya.
"Anda tidak boleh membiarkan Iran memiliki senjata nuklir, Anda semua tidak boleh membiarkannya. Ketika mereka (warga Iran) melakukan demonstrasi dan meneriakan matilah Israel, matilah AS, Anda semua tidak boleh membiarkan itu terjadi," sambungnya, seperti dilansir Jpost pada Minggu (16/8/2015).
Trump sendiri kerap menggunakan retorika pro-Israel dalam setiap kampanyenya. Seperti diketahui, mayoritas warga AS saat ini masih sangat pro terhadap Israel, dan inilah yang coba digunakan pengusaha nyentrik untuk bisa memenangkan pemilu yang akan digelar tahun depan.
Dirinya selalu menggunakan pandangan bahwa Obama adalah salah satu hal terburuk untuk Israel, dan Trump selalu memposisikan diri bahwa hanya dialah yang bisa menggembalikan hubungan baik Israel dan AS. Dalam pandangan Trump, di bawah pemerintahan Obama, hubungan Israel dan AS terus memburuk.
"Anda harus bertindak tegas, sangat-sangat tegas. Anda tidak bisa membiarkan Iran meberitahu kita mana yang tidak bisa atau bisa dilakukan Israel. Israel telah "dijual" oleh Kerry dan Obama," kata Trump dalam pernyataannya.
"Anda tidak boleh membiarkan Iran memiliki senjata nuklir, Anda semua tidak boleh membiarkannya. Ketika mereka (warga Iran) melakukan demonstrasi dan meneriakan matilah Israel, matilah AS, Anda semua tidak boleh membiarkan itu terjadi," sambungnya, seperti dilansir Jpost pada Minggu (16/8/2015).
Trump sendiri kerap menggunakan retorika pro-Israel dalam setiap kampanyenya. Seperti diketahui, mayoritas warga AS saat ini masih sangat pro terhadap Israel, dan inilah yang coba digunakan pengusaha nyentrik untuk bisa memenangkan pemilu yang akan digelar tahun depan.
Dirinya selalu menggunakan pandangan bahwa Obama adalah salah satu hal terburuk untuk Israel, dan Trump selalu memposisikan diri bahwa hanya dialah yang bisa menggembalikan hubungan baik Israel dan AS. Dalam pandangan Trump, di bawah pemerintahan Obama, hubungan Israel dan AS terus memburuk.
(esn)