Frustasi pada Kim Jong-un, Wakil PM Korut Dieksekusi
A
A
A
PYONGYANG - Wakil Perdana Menteri (PM) Korea Utara(Korut), Choe Yong-gon, telah dieksekusi setelah menyuarakan rasa frustrasinya terhadap kebijakan diktator muda Kim Jong-un. Demikian laporaan kantor berita Korea Selatan (Korsel) Yonhap, Kamis (13/8/2015).
Media Korsel yang mengutip sumber pemerintah Korsel yang memiliki jaringan di Korut melaporkan, bahwa Choe dieksekusi oleh regu tembak pada bulan Mei setelah menyuarakan penentangan terhadap kebijakan kehutanan yang dipromosikan oleh Kim Jong-un.
Kementerian Unifikasi Korsel menyatakan, Choe terakhir terlihat di Korut pada Desember 2014 saat upacara mengenang kematian mantan pemimpin Korut, Kim Jong-il.
“Seoul memonitor kemungkinan terjadinya perubahan keadaan terhadap Choe,” bunyi pernyataan kementerian yang bertanggung jawab atas urusan lintas batas dua Korea.
Kematian Choe tersebut jika dikonfirmasi secara resmi oleh Korut, akan menjadi pejabat Korut kedua yang dieksekusi pada tahun ini. Menteri Pertahanan Korut, Hyon Yong-chol, sebelumnya dilaporkan dieksekusi pada bulan April dengan senjata anti-pesawat atas tuduhan pembangkangan, yakni tertidur selama saat inspeksi militer formal.
Korut sampai saat ini belum secara resmi mengkonfirmasi eksekusi terhadap Hyon. Tapi, penggantinya, Pak Yong-sik, telah diumumkan pada bulan Juli lalu.
Media Korsel yang mengutip sumber pemerintah Korsel yang memiliki jaringan di Korut melaporkan, bahwa Choe dieksekusi oleh regu tembak pada bulan Mei setelah menyuarakan penentangan terhadap kebijakan kehutanan yang dipromosikan oleh Kim Jong-un.
Kementerian Unifikasi Korsel menyatakan, Choe terakhir terlihat di Korut pada Desember 2014 saat upacara mengenang kematian mantan pemimpin Korut, Kim Jong-il.
“Seoul memonitor kemungkinan terjadinya perubahan keadaan terhadap Choe,” bunyi pernyataan kementerian yang bertanggung jawab atas urusan lintas batas dua Korea.
Kematian Choe tersebut jika dikonfirmasi secara resmi oleh Korut, akan menjadi pejabat Korut kedua yang dieksekusi pada tahun ini. Menteri Pertahanan Korut, Hyon Yong-chol, sebelumnya dilaporkan dieksekusi pada bulan April dengan senjata anti-pesawat atas tuduhan pembangkangan, yakni tertidur selama saat inspeksi militer formal.
Korut sampai saat ini belum secara resmi mengkonfirmasi eksekusi terhadap Hyon. Tapi, penggantinya, Pak Yong-sik, telah diumumkan pada bulan Juli lalu.
(mas)