Hindari Kerugian, Tentara Suriah Pilih Mundur
A
A
A
DAMASKUS - Pasukan militer pemerintah Suriah dikabarkan telah mundur ke garis pertahanan baru di wilayah strategis. Langkah ini diambil untuk menghindari kerugian saat menghadapi pergerakan kelompok pemberontak yang terus begerak maju.
Sebuah sumber militer Suriah mengatakan, tentara pemberontak, termasuk kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, Front Nusra, telah bergerak maju ke dataran Sahl al-Ghab di barat laut Suriah.
Penarikan mundur ini dilakukan karena para pemberontak mempunyai persenjataan yang lebih baik dan datang dengan jumlah yang lebih besar. Senjata-senjata tersebut merupakan hasil sitaan saat mereka menaklukan Sahl al-Ghab dua minggu lalu.
"Tentara, untuk menghindari kerugian dan untuk menghindari serangan artileri dan rudal dari daerah-daerah tersebut, telah mengambil garis pertahanan kedua. Ini dilakukan untuk memperkuat posisi di garis pertahanan kedua ini," ujar sang sumber di militer Suriah seperti dikutip dari Reuters, Selasa (12/8/2015).
"Pada akhirnya, para tentara berada dalam posisi untuk memperkuat garis pertahanan dan membentuk garis pertahanan tetap. Tidak ada tentara di dunia ini yang ingin mundur, tapi jangan khawatir, kami bisa mempertahankan wilayah ini dan kami telah belajar sebelumnya bagaimana menghadapi mereka," tambahnya lagi.
Sahl al-Ghab adalah dataran yang subur dan berada sekitar 60 km (40 mil) sebelah timur pesisir pegunungan yang nota bene adalah lokasi desa leluhur Assad berada yaitu desa Qardaha.
Observatorium Untuk Hak Asasi Manusia Suriah, sebuah kelompok yang berbasis di Inggris memperkirakan jumlah wilayah yang dikuasai oleh Assad saat ini hanya seperempat dari luas Suriah.
Sebuah sumber militer Suriah mengatakan, tentara pemberontak, termasuk kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, Front Nusra, telah bergerak maju ke dataran Sahl al-Ghab di barat laut Suriah.
Penarikan mundur ini dilakukan karena para pemberontak mempunyai persenjataan yang lebih baik dan datang dengan jumlah yang lebih besar. Senjata-senjata tersebut merupakan hasil sitaan saat mereka menaklukan Sahl al-Ghab dua minggu lalu.
"Tentara, untuk menghindari kerugian dan untuk menghindari serangan artileri dan rudal dari daerah-daerah tersebut, telah mengambil garis pertahanan kedua. Ini dilakukan untuk memperkuat posisi di garis pertahanan kedua ini," ujar sang sumber di militer Suriah seperti dikutip dari Reuters, Selasa (12/8/2015).
"Pada akhirnya, para tentara berada dalam posisi untuk memperkuat garis pertahanan dan membentuk garis pertahanan tetap. Tidak ada tentara di dunia ini yang ingin mundur, tapi jangan khawatir, kami bisa mempertahankan wilayah ini dan kami telah belajar sebelumnya bagaimana menghadapi mereka," tambahnya lagi.
Sahl al-Ghab adalah dataran yang subur dan berada sekitar 60 km (40 mil) sebelah timur pesisir pegunungan yang nota bene adalah lokasi desa leluhur Assad berada yaitu desa Qardaha.
Observatorium Untuk Hak Asasi Manusia Suriah, sebuah kelompok yang berbasis di Inggris memperkirakan jumlah wilayah yang dikuasai oleh Assad saat ini hanya seperempat dari luas Suriah.
(esn)