Demonstrasi di Ferguson Berujung Kerusuhan

Selasa, 11 Agustus 2015 - 20:45 WIB
Demonstrasi di Ferguson...
Demonstrasi di Ferguson Berujung Kerusuhan
A A A
FERGUSON - Polisi menangkap setidaknya dua puluh empat orang di Ferguson, Amerika Serikat (AS) pasca demonstrasi empat hari berturut-turut yang berujung pada bentrokan. Demontrasi di gelar oleh warga kulit hitam dalam rangka memperingati satu tahun tewasnya remaja kulit hitam berusia 18 tahun Michael Brown, akibat kekerasan polisi.

Kerusuhan di picu oleh suara tembakan yang menyebabkan seorang remaja berusia 18 tahun menderita luka parah. Alhasil, aksi kekerasan pun langsung menjalar ke St. Louis dan membuat pemimpin wilayah khawatir ketegangan akan meningkat.

Menanggapi hal itu, pemimpin daerah St Louis Steve Stenger mengumumkan keadaan darurat, dan memerintahkan kepada Kepala Kepolisian Jon Belmar untuk mengambil alih komando kepolisian dan menjaga keamanan di Ferguson. "Jika para demonstran tidak melewati jam malam, ini tidak akan terjadi," kata Belmar, seperti dikutip dari Associated Press, Selasa (10/8/2015).

Belmar meyakini ada enam penembak, termasuk Tyrone Harris Jr, remaja berusia 18 tahun yang menembaki petugas. Tyrone Harris Jr sendiri adalah teman dari Michael Brown. Selama demonstrasi berlangsung, gerak gerik Harris telah dipantau oleh pihak kepolisian karena diduga membawa senjata.

Saat terjadi baku tembak, Harris terlihat menyeberang jalan dan melihat petugas polisi berpakaian preman tiba di lokasi dengan menggunakan mobil van. Ia diduga menembakan pistolnya ke arah kaca depan mobil. Empat petugas yang berada di van mencoba mengejar tersangka yang berjalan kaki.

Ia lantas kembali menembaki petugas dan mendapatkan dirinya terperangkap di daerah berpagar saat para petugas mulai memberikan tembakan balasan. Harris sendiri sempat berada dalam kondisi kritis setelah operasi. Jaksa mengenakan 10 dakwaan kepadanya, lima dakwaan atas tuduhan tindakan kriminal bersenjata, 4 tuduhan tingkat pertama yaitu serangan terhadap petugas penegak hukum, dan kepemilikan senjata api.

Juru bicara pihak kepolisian, Shawn McGuire mengatakan, pihak kepolisian telah melakukan sekitar 23 penangkapan, meski pihak kepolisian belum memberikan konfirmasi resmi terkait total penangkapan yang dilakukan.

Dalam kesempatan itu, McGuire menegaskan, tidak ada penembakan dan tidak ada pencurian, penjarahan, maupun pengrusakan properti selama demonstrasi. "Tidak ada asap atau gas air mata yang digunakan, dan tidak ada polisi atau warga sipil yang dilaporkan cedera," katanya.
(esn)
Berita Terkait
Suhu Udara di California...
Suhu Udara di California Tembus 100 Derajat Celcius
Mewaspadai Dampak dari...
Mewaspadai Dampak dari Amerika Serikat
Apa Pemicu Kehancuran...
Apa Pemicu Kehancuran Amerika Serikat?
Pilpres Bagi Diaspora...
Pilpres Bagi Diaspora Indonesia di Amerika Serikat
Pilpres Amerika Serikat...
Pilpres Amerika Serikat Diwarnai Kericuhan di Washington
Amerika Serikat Akan...
Amerika Serikat Akan Kembali Menjadi Mercusuar Dunia
Berita Terkini
Dilantik Jadi PM, Mark...
Dilantik Jadi PM, Mark Carney Tegaskan Kanada Tak Akan Pernah Jadi Negara Bagian AS ke 51
5 jam yang lalu
Siapa Rae Lil Black?...
Siapa Rae Lil Black? Mantan Bintang Porno Jepang yang Jadi Mualaf setelah Berlibur ke Malaysia
6 jam yang lalu
Grup Yahudi Rilis Video...
Grup Yahudi Rilis Video Penangkapan Aktivis Pro-Palestina Mahmoud Khalil yang Mengerikan
7 jam yang lalu
Israel Tahan 676 Jenazah...
Israel Tahan 676 Jenazah Palestina di Pemakaman Angka dan Lemari Es
8 jam yang lalu
Pemukim Israel Serang...
Pemukim Israel Serang dan Bakar Desa Palestina di Tepi Barat
9 jam yang lalu
Israel Tolak Tawaran...
Israel Tolak Tawaran Hamas Bebaskan Tawanan Israel-Amerika
10 jam yang lalu
Infografis
7 Masjid Tua di Jakarta...
7 Masjid Tua di Jakarta yang Ikonik dan Sarat Sejarah Islam
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved