China Meledek, Replika Mirip Menara Eiffel Jadi Target Serangan
A
A
A
BEIJING - Militer China membuat sejumlah replika bangunan, salah satunya mirip menara Eiffel untuk dijadikan target utama serangan militer. Ledekan itu ditujukan pada Taiwan, wilayah yang oleh China dianggap sebagai provinsi yang membangkang.
Ulah militer China itu tertangkap citra satelit. Hal itu memunculkan pertanyaan, mengapa replika bangunan yang jadi serangan dibuat mirip menara Eiffel di Prancis?.
Foto-foto citra satelit itu telah diterbitkan majalah Diplomat . Foto-foto tersebut merupakan kegiatan militer China dalam dua tahun terakhir di fasilitas pelatihan tempur di padang pasir Mongolia.
Taiwan sendiri mengklaim sudah berdiri sebagai pemerintah yang sah, meski Beijing tidak pernah mengakuinya. Dokumentasi dari citra satelit itu sudah tersebar. Para pejabat pertahanan Taiwan menyatakan, dokumentasi itu sebagai bukti tindakan China”yang benar-benar tidak dapat diterima”.
Selain replika bangunan mirip Menara Eiffel, ada juga replika bangunan mirip Bandara Taichung di Taiwan Barat, yang jadi target serangan militer. China juga membangun replika bangunan mirip pangkalan udara Taitung di pantai tenggara Tawian untuk jadi sasaran dalam latihan perang khusus.
Tak hanya Taiwan yang diledek China. Militer Beijjng, dalam dokumentasi itu juga membuat replika mirip bandara di Pulau Miyakojima, Jepang untuk tujuan yang sama.
Tata letak berbagai replika bangunan buatan China itu juga mirip dengan tata letak kompleks istana presiden dan kementerian luar negeri di pusat Kota Taipei.
China secara resmi tidak mengkonfirmasi tentang bukti-bukti foto citra satelit tersebut. Anehnya, China ternyata memiliki beberapa replika landmark terkenal di Prancis. Semuanya bisa ditemukan di Shenzen, Hangzhou dan Heilongjiang.
Khusus untuk replika mirip Menara Eiffel yang dibuat China, menurut news.com.au, Selasa (11/8/2015), ada perbedaan soal tinggi bangunan. Bangunan asli Menara Eiffel tingginya sekitar 301 meter. Sedangkan replika yang dibuat China tingginya sekitar 100 meter.
Ulah militer China itu tertangkap citra satelit. Hal itu memunculkan pertanyaan, mengapa replika bangunan yang jadi serangan dibuat mirip menara Eiffel di Prancis?.
Foto-foto citra satelit itu telah diterbitkan majalah Diplomat . Foto-foto tersebut merupakan kegiatan militer China dalam dua tahun terakhir di fasilitas pelatihan tempur di padang pasir Mongolia.
Taiwan sendiri mengklaim sudah berdiri sebagai pemerintah yang sah, meski Beijing tidak pernah mengakuinya. Dokumentasi dari citra satelit itu sudah tersebar. Para pejabat pertahanan Taiwan menyatakan, dokumentasi itu sebagai bukti tindakan China”yang benar-benar tidak dapat diterima”.
Selain replika bangunan mirip Menara Eiffel, ada juga replika bangunan mirip Bandara Taichung di Taiwan Barat, yang jadi target serangan militer. China juga membangun replika bangunan mirip pangkalan udara Taitung di pantai tenggara Tawian untuk jadi sasaran dalam latihan perang khusus.
Tak hanya Taiwan yang diledek China. Militer Beijjng, dalam dokumentasi itu juga membuat replika mirip bandara di Pulau Miyakojima, Jepang untuk tujuan yang sama.
Tata letak berbagai replika bangunan buatan China itu juga mirip dengan tata letak kompleks istana presiden dan kementerian luar negeri di pusat Kota Taipei.
China secara resmi tidak mengkonfirmasi tentang bukti-bukti foto citra satelit tersebut. Anehnya, China ternyata memiliki beberapa replika landmark terkenal di Prancis. Semuanya bisa ditemukan di Shenzen, Hangzhou dan Heilongjiang.
Khusus untuk replika mirip Menara Eiffel yang dibuat China, menurut news.com.au, Selasa (11/8/2015), ada perbedaan soal tinggi bangunan. Bangunan asli Menara Eiffel tingginya sekitar 301 meter. Sedangkan replika yang dibuat China tingginya sekitar 100 meter.
(mas)