Terungkap, Lee Kuan Yew Pernah Minta Dilakukan Euthanasia

Senin, 10 Agustus 2015 - 12:36 WIB
Terungkap, Lee Kuan Yew Pernah Minta Dilakukan Euthanasia
Terungkap, Lee Kuan Yew Pernah Minta Dilakukan Euthanasia
A A A
SINGAPURA - Bapak Bangsa Singapura, mending Lee Kuan Yew, terungkap pernah minta dokter untuk melakukan euthanasia terhadap dirinya pada tahun-tahun terakhir di sisa hidupnya. Permintaan itu muncul setelah perasaannya hancur setelah istrinya meninggal dunia.

Rahasia tentang Lee itu diungkap putrinya, Lee Wei Ling, yang merupakan seorang dokter. Putri pendiri Singapura modern tersebut pada Senin (10/8/2015) mengungkap permintaan ayahnya dalam sebuah kolom yang dia tulis di surat kabar Straits Times.

Tulisan itu muncul sehari setelah Singapura merayakan 50 tahun kemerdekaan.”Beberapa tahun terakhir kehidupan Papa tanpa Mama yang sedih dan waktu yang sulit,” tulis Lee Wei Ling.

”Dia mempertimbangkan topik euthanasia dengan dokter, dan mereka mengatakan bahwa itu ilegal di Singapura. Saya juga mengatakan kepadanya bahwa itu ilegal bagi saya jika membantunya untuk melakukannya di tempat lain,” lanjut tulisan Lee Weing Ling.

Euthanasia adalah tindakan medis untuk mengakhiri hidup seseorang. Kebanyakan, euthanasia dilakukan dengan cara suntik mati.

Lee Weing Ling adalah adik dari Perdana Menteri Singapura saat ini, Lee Hsien Loong. Bapak Bangsa Singapura itu meninggal dunia diusia 91 tahun, pada tanggal 23 Maret setelah dirawat lama di rumah sakit karena menderita pneumonia berat.

Dalam sebuah buku yang diterbitkan pada 2013, Lee Kuan Yew pernah mengatakan bahwa ia merasa lemah dari hari ke hari dan ingin agar kematiannya datang dengan cepat. Dia mulai lemah setelah istrinya, Kwa Geok Choo, meninggal dunia pada tahun 2010. Sejak itu, Lee Kuan Yew jarang muncul di depan publik.

Lee Kuan Yew tercatat sebagai Perdana Menteri pertama Singapura setelah Kolonial Inggris menyerahkan Singapura untuk berdiri sendiri. Dia memimpin Singapura setelah merdeka dan setelah konflik singkat dengan Malaysia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6271 seconds (0.1#10.140)