Kotak Hitam Kunci Mengungkap Misteri MH370

BEIJING - Pasca ditemukannya serpihan pesawat di Pulau Reunion dan telah dikonfirmasi sebagai bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang, kini misi pencarian harus dipusatkan untuk menemukan kotak hitam.

"Keluarga dari penumpang pesawat yang hilang memiliki hak untuk mengetahui kebenaran tentang kecelakaan itu. Sementara itu, industri penerbangan juga perlu tahu apa yang menyebabkan kecelakaan, agar bisa mencegah kecelakaan serupa tidak terjadi lagi," ujar ahli keamanan penerbangan dari Cranfield University, Inggris, Graham Braithwaite seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (7/8/2015).

Menurutnya, penemuan serpihan pesawat telah menunjukkan kalau proses pencarian telah berada pada jalur yang benar. "Ini dapat menghentikan teori konspirasi liar yang muncul," ucapnya.

Karenanya, Braithwaite meminta kepada pihak Australia untuk memperluas areal pencarian dan menyerukan pencarian secara terpadu dengan melibatkan bantuan dari Malaysia, Inggris, China, dan organisasi maritim internasional dengan menggunakan satelit.

Mengingat pencarian terhadap tubuh manusia dan material akan menghadapi tantangan yang sangat besar mengingat kondisi laut yang acap kali berubah, Braithwaite menyatakan, pencarian harus terus dilakukan di wilayah Samudera Hindia. Pencarian tersebut dipusatkan di willayah sekitar Pulau Reunion yang memiliki dampak signifikan terhadap keseluruhan operasi pencarian.

Sekedar informasi, kotak hitam milik pesawat Malaysia Airlines MH370 dibuat oleh perusahaan asal Amerika Serikat, Honeywell Aerospace. Benda tersebut dirancang untuk dapat bertahan selama 30 hari dan mungkin kecelakaan pesawat yang membawa 239 orang penumpang dan kru tidak akan terungkap jika kotak hitam tidak ditemukan.