Protes Polisi, Ratusan Wanita Kanada Demo Topless
A
A
A
ONTARIO - Ratusan orang yang sebagian besar wanita di Ontario, Kanada, berdemo turun ke jalan dengan cara bertelanjang dada (topless). Mereka memprotes polisi yang menghentikan tiga perempuan yang naik sepeda motor karena bertelanjang dada.
Massa berdalih, perempuan di Ontario memiliki hak untuk pergi dengan cara topless di depan umum sejak tahun 1996. Aksi pencegatan polisi itu berlangsung seminggu lalu. Tiga perempuan yang dicegat polisi itu adalah Alysha Brilla (musisi terkemuka) dan dua saudara perempuannya, Tameera dan Nadia.
Ketika melaju dengan sepeda motor di Kitchener, tiga perempuan itu dicegat seorang petugas polisi laki-laki. Petugas itu meminta agar mereka menutupi bagian dadanya. Brilla mengatakan bahwa polisi bertindak salah karena aksi mereka juga untuk keperluan syuting.
Petugas polisi itu kemudian berdalih bahwa dia ingin memeriksa klakson dan lampu sepeda motor para perempuan itu. Tindakan polisi itulah yang memicu demo topless pada Sabtu pekan lalu. Mereka beraksi damai untuk menyuarakan hak perempuan untuk topless di depan umum yang dijamin oleh hukum selama dua dekade.
“Mereka masih belum benar-benar bebas untuk menjadi topless di depan umum, tanpa menghadapi pelecehan dari orang yang lewat dan dalam beberapa kasus, polisi kurang informasi,” kata pihak “Bare With Us” penyelenggara demo topless di halaman Facebook mereka, seperti dilansir Russia Today, Senin (3/8/2015).
Gwen Jacobs, iburumah tangga di Ontario adalah salah satu dari mereka yang ikut demo topless. Pada bulan Juli 1991, Gwen yang berstatus mahasiswi di Kanada, leluasa pergi dengan cara topless saat musim panas di Guelph. Gwen yang saat itu berusia 19 tahun menyatakan bahwa dia melihat pria bebas bertelanjang dada, sehingga diia berpikir wanita juga memiliki hak yang sama tanpa ada aksi pelecehan.
Penyelenggara demo telah mengundang semua orang dari berbagai jenis kelamin untuk berdemo bersama. Menurut mereka, demo itu sebagai upaya untuk mendukung para perempuan mendapatkan haknya untuk topless.
Massa berdalih, perempuan di Ontario memiliki hak untuk pergi dengan cara topless di depan umum sejak tahun 1996. Aksi pencegatan polisi itu berlangsung seminggu lalu. Tiga perempuan yang dicegat polisi itu adalah Alysha Brilla (musisi terkemuka) dan dua saudara perempuannya, Tameera dan Nadia.
Ketika melaju dengan sepeda motor di Kitchener, tiga perempuan itu dicegat seorang petugas polisi laki-laki. Petugas itu meminta agar mereka menutupi bagian dadanya. Brilla mengatakan bahwa polisi bertindak salah karena aksi mereka juga untuk keperluan syuting.
Petugas polisi itu kemudian berdalih bahwa dia ingin memeriksa klakson dan lampu sepeda motor para perempuan itu. Tindakan polisi itulah yang memicu demo topless pada Sabtu pekan lalu. Mereka beraksi damai untuk menyuarakan hak perempuan untuk topless di depan umum yang dijamin oleh hukum selama dua dekade.
“Mereka masih belum benar-benar bebas untuk menjadi topless di depan umum, tanpa menghadapi pelecehan dari orang yang lewat dan dalam beberapa kasus, polisi kurang informasi,” kata pihak “Bare With Us” penyelenggara demo topless di halaman Facebook mereka, seperti dilansir Russia Today, Senin (3/8/2015).
Gwen Jacobs, iburumah tangga di Ontario adalah salah satu dari mereka yang ikut demo topless. Pada bulan Juli 1991, Gwen yang berstatus mahasiswi di Kanada, leluasa pergi dengan cara topless saat musim panas di Guelph. Gwen yang saat itu berusia 19 tahun menyatakan bahwa dia melihat pria bebas bertelanjang dada, sehingga diia berpikir wanita juga memiliki hak yang sama tanpa ada aksi pelecehan.
Penyelenggara demo telah mengundang semua orang dari berbagai jenis kelamin untuk berdemo bersama. Menurut mereka, demo itu sebagai upaya untuk mendukung para perempuan mendapatkan haknya untuk topless.
(mas)