Samakan Iran dengan ISIS, Netanyahu: Keduanya Ancaman Terbesar Eropa
A
A
A
NICOSIA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyamakan Iran dengan ISIS. Dirinya mengatakan, keduanya adalah ancaman terbesar bagi negara-negara Eropa saat ini.
Netanyahu, yang berbicara kala melakukan perjalanan ke Siprus menyebut, Iran terus mendukung dan mengembangkan Hizbullah, yang di mata Israel adalah salah satu kelompok teroris terbesar dan terkuat di dunia. Dirinya bahkan mengatakan, Iran dan Hizbullah setidaknya sudah mengembangkan selnya di lebih dari 30 negara.
"Iran dan Hizbullah telah mengatur jaringan teroris yang mencakup lebih dari 30 negara di lima benua, termasuk hampir di setiap negara di Eropa," kata Netanyahu, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (29/7/2015).
Netanyahu mengatakan, Israel dan Siprus dihadapkan dengan bahaya ganda dari Iran dan serangan ekstremis yang dilakukan oleh ISIS, yang menguasai sebagian besar Irak dan Suriah, "ISIS jelas membahayakan masyarakat Eropa, masyarakat Barat, masyarakat Afrika, dan seluruh dunia," sambungnya.
"Ini adalah dua bahaya besar. Mereka telah menunjukannya dengan mengangkat senjata, dengan banyak melakukan serangan, tapi yang paling umum yang menyangkut Siprus dan Eropa tentu saja terorisme yang muncul dari daerah setempat," sambungnya.
Israel memang menjadi salah satu negara yang paling getol menuduh Iran sebagai salah satu negara penyokong terorisme. Negara tersebut semakin getol menyuarakan perlawanan terhadap Iran, setelah Teheran mendapatkan kesepakatan nuklir, yang menurut Israel akan membuka pintu masuk bagi investor ke Iran.
Seperti diketahui, salah satu isi dari kesepakatan nuklir Iran adalah pencabutan sanksi ekonomi kepada negara tersebut. Dalam pandangan Israel, uang besar yang akan masuk ke Iran, pasti akan digunakan oleh negara tersebut untuk memperkuat dukungan terhadap kelompok-kelompok teror, salah satunya Hizbullah.
Netanyahu, yang berbicara kala melakukan perjalanan ke Siprus menyebut, Iran terus mendukung dan mengembangkan Hizbullah, yang di mata Israel adalah salah satu kelompok teroris terbesar dan terkuat di dunia. Dirinya bahkan mengatakan, Iran dan Hizbullah setidaknya sudah mengembangkan selnya di lebih dari 30 negara.
"Iran dan Hizbullah telah mengatur jaringan teroris yang mencakup lebih dari 30 negara di lima benua, termasuk hampir di setiap negara di Eropa," kata Netanyahu, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (29/7/2015).
Netanyahu mengatakan, Israel dan Siprus dihadapkan dengan bahaya ganda dari Iran dan serangan ekstremis yang dilakukan oleh ISIS, yang menguasai sebagian besar Irak dan Suriah, "ISIS jelas membahayakan masyarakat Eropa, masyarakat Barat, masyarakat Afrika, dan seluruh dunia," sambungnya.
"Ini adalah dua bahaya besar. Mereka telah menunjukannya dengan mengangkat senjata, dengan banyak melakukan serangan, tapi yang paling umum yang menyangkut Siprus dan Eropa tentu saja terorisme yang muncul dari daerah setempat," sambungnya.
Israel memang menjadi salah satu negara yang paling getol menuduh Iran sebagai salah satu negara penyokong terorisme. Negara tersebut semakin getol menyuarakan perlawanan terhadap Iran, setelah Teheran mendapatkan kesepakatan nuklir, yang menurut Israel akan membuka pintu masuk bagi investor ke Iran.
Seperti diketahui, salah satu isi dari kesepakatan nuklir Iran adalah pencabutan sanksi ekonomi kepada negara tersebut. Dalam pandangan Israel, uang besar yang akan masuk ke Iran, pasti akan digunakan oleh negara tersebut untuk memperkuat dukungan terhadap kelompok-kelompok teror, salah satunya Hizbullah.
(esn)