Bunuh Suami karena Dipaksa Jadi PSK, Wanita Turki Dipuji
A
A
A
ISTANBUL - Seorang wanita Turki bernama Cilem Dogan, 28, jadi bintang di dunia maya dan dipuji warga Turki. Dia jadi ikon untuk memerangi kekerasan dalam rumah tangga di Timur Tengah setelah membunuh suaminya yang memaksanya jadi pekerja seks komersial (PSK).
Dogan membunuh suaminya, Hasan Karabulut, 33. Sebelum membunuh, Dogan mengaku dipukuli korban dan dipaksa jadi PSK. Dogan diduga menembak suaminya enam kali di rumah mereka, di Adana, pada tanggal 8 Juli 2015.
Wanita itu telah memberikan pengakuan kepada polisi atas apa yang dia lakukan kepada suaminya. ”Akankah wanita selalu mati? Biarkan beberapa orang mati juga. Saya membunuhnya untuk kehormatan saya,” katanya seperti dilansir Hurriyet Daily News.
Menurut laporan polisi, suaminya telah memintanya untuk mengemasi barang-barang, karena mereka akan meninggalkan rumah untuk pergi ke Antalya, di mana di kota itu dia akan dijadikan seorang PSK.
”Ketika saya menentang, ia mengalahkan saya. Dia mendorong saya di tempat tidur dan muncul di pikiran saya ada pistol di bawah bantal. Saya meraihnya dan menembaknya berulang kali. Lalu saya mengambil putri saya dan meninggalkan rumah,” lanjut Dogan, yang dilansir Rabu (15/7/2015).
Ketika ditemui masyarakat dan beberapa wartawan, Dogan mengacungkan jempol meski tangannya diborgol polisi. Dia sama sekali tidak menyesal telah membunuh suaminya dan terus mengumbar senyum.
Wanita Turki ini bahkan dengan bangga mengenakan T-shirt bertuliskan, 'Dear past, thanks for all the lessons. Dear future, I am ready’. Pakaian dengan tulisan itu menarik perhatian banyak orang.
Tulisan di pakaiannya itu telah menjadi jargon anti-kekerasan dalam rumah tangga yang menyebar luas di media sosial. Para pengguna Twitter ramai-ramai memberikan dukungan pada Dorgan.
Dogan membunuh suaminya, Hasan Karabulut, 33. Sebelum membunuh, Dogan mengaku dipukuli korban dan dipaksa jadi PSK. Dogan diduga menembak suaminya enam kali di rumah mereka, di Adana, pada tanggal 8 Juli 2015.
Wanita itu telah memberikan pengakuan kepada polisi atas apa yang dia lakukan kepada suaminya. ”Akankah wanita selalu mati? Biarkan beberapa orang mati juga. Saya membunuhnya untuk kehormatan saya,” katanya seperti dilansir Hurriyet Daily News.
Menurut laporan polisi, suaminya telah memintanya untuk mengemasi barang-barang, karena mereka akan meninggalkan rumah untuk pergi ke Antalya, di mana di kota itu dia akan dijadikan seorang PSK.
”Ketika saya menentang, ia mengalahkan saya. Dia mendorong saya di tempat tidur dan muncul di pikiran saya ada pistol di bawah bantal. Saya meraihnya dan menembaknya berulang kali. Lalu saya mengambil putri saya dan meninggalkan rumah,” lanjut Dogan, yang dilansir Rabu (15/7/2015).
Ketika ditemui masyarakat dan beberapa wartawan, Dogan mengacungkan jempol meski tangannya diborgol polisi. Dia sama sekali tidak menyesal telah membunuh suaminya dan terus mengumbar senyum.
Wanita Turki ini bahkan dengan bangga mengenakan T-shirt bertuliskan, 'Dear past, thanks for all the lessons. Dear future, I am ready’. Pakaian dengan tulisan itu menarik perhatian banyak orang.
Tulisan di pakaiannya itu telah menjadi jargon anti-kekerasan dalam rumah tangga yang menyebar luas di media sosial. Para pengguna Twitter ramai-ramai memberikan dukungan pada Dorgan.
(mas)