Capres Libanon Puji Kebijakan Rusia di Timur Tengah

BEIRUT - Calon Presiden Libanon Michel Aoun memuji kebijakan yang diambil Rusia dalam beberapa isu di kawasan Timur Tengah. Menurutnya, kebijakan-kebijakan yang diambil Rusia di Timur Tengah telah berhasil.

"Kita harus memperhitungkan peran aktif Rusia dalam keseimbangan kekuasaan sebagai anggota BRICS di Timur Tengah," kata pemimpin partai Kristen terbesar di Libanon, Free Patriotic Movement tersebut.

"Kepentingan Rusia tumbuh, tetapi ada juga kepentingan China dan India, termasuk Jalur Sutra. Saya dapat mengatakan bahwa kebijakan Rusia berhasil," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (8/7/2015).

Salah satu kebijakan Rusia yang paling disoroti Aoun adalah ketegasan Rusia dalam memberikan dukungan kepada pemerintah Suriah di bawah pimpinan Bashar al-Assad. Kebijakan ini diambil dikala banyak negara, khusunya Barat dan Eropa mendesak perubahan rezim di Suriah.

Menurutnya, Rusia tidak akan pernah menyerah untuk terus mempertahankan kepentingannya di kawasan itu, dan khususnya di Suriah, dan akan terus memberikan dukungan militer dan ekonomi kepada pimpinan Republik Arab dalam perang melawan terorisme internasional.

"Rusia memiliki kepentingan besar di Suriah, salah satu yang terbesar adalah basis militer di Tartus, yang membutuhkan perawatan," sambungnya. Basis militer di Tartus adalah pangkalan Angkatan Laut yang didirikan pada era Uni Soviet, dan digunakan untuk pemeliharaan dan pengiriman kapal perang Rusia di kawasan Mediterania.