Langka, Obama Mesra dengan Pemimpin Komunis Vietnam
A
A
A
WASHINGTON - Pemandangan langka terjadi di Gedung Putih, di mana Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, menyambut pemimpin Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong, sebagai tamu undangan.
Seperti diketahui, AS dan Partai Komunis Vietnam sudah bermusuhan selama dua dekade. Tapi, pertemuan ini menjadi bukti kedua pihak ingin menormalkan hubungan.
Kunjungan Nguyen Phu Trong —Sekjen pertama Partai Komunis Vietnam—ke Gedung Putih itu baru pertama kali. “Mesra”-nya AS dan mantan musuh Perang Dinginnya itu diduga sebagai langkah AS untuk membatasi pengaruh China pada Vietnam.
Meskipun Obama menyambut hangat Nguyen di Gedung Putih, namun demonstrasi muncul di luar Gedung Putih untuk mengkritik pemimpin politik Vietnam. Para demonstran membawa poster dan meneriakkan slogan “kebebasan berbicara di Vietnam”. Pengunjuk rasa juga mendesak Vietnam membebaskan semua tahanan politik.
Menjelang pembicaraan, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pertemuan Presiden Obama dan Nguyen diharapkan membahas soal sengketa Laut China Selatan dan masalah HAM. Vietnam diketahui menjadi salah satu negara yang berebut klaim dengan China di kawasan Laut China Selatan.
”Ada cukup banyak momentum dalam hubungan itu sekarang. Kami melihat kunjungan ini sebagai kesempatan untuk terus membangun momentum positif,” kata pejabat itu, yang menolak diidentifikasi.
”Dia adalah orang senior dalam kepemimpinan Vietnam, dan ada kesepakatan luas bahwa itu masuk akal untuk mengobati (tertundanya) kunjungan yang menjadi pertemuan puncak pemimpin negara,” lanjut dia, seperti dikutip Sky News, Rabu (8/7/2015).
Seperti diketahui, AS dan Partai Komunis Vietnam sudah bermusuhan selama dua dekade. Tapi, pertemuan ini menjadi bukti kedua pihak ingin menormalkan hubungan.
Kunjungan Nguyen Phu Trong —Sekjen pertama Partai Komunis Vietnam—ke Gedung Putih itu baru pertama kali. “Mesra”-nya AS dan mantan musuh Perang Dinginnya itu diduga sebagai langkah AS untuk membatasi pengaruh China pada Vietnam.
Meskipun Obama menyambut hangat Nguyen di Gedung Putih, namun demonstrasi muncul di luar Gedung Putih untuk mengkritik pemimpin politik Vietnam. Para demonstran membawa poster dan meneriakkan slogan “kebebasan berbicara di Vietnam”. Pengunjuk rasa juga mendesak Vietnam membebaskan semua tahanan politik.
Menjelang pembicaraan, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pertemuan Presiden Obama dan Nguyen diharapkan membahas soal sengketa Laut China Selatan dan masalah HAM. Vietnam diketahui menjadi salah satu negara yang berebut klaim dengan China di kawasan Laut China Selatan.
”Ada cukup banyak momentum dalam hubungan itu sekarang. Kami melihat kunjungan ini sebagai kesempatan untuk terus membangun momentum positif,” kata pejabat itu, yang menolak diidentifikasi.
”Dia adalah orang senior dalam kepemimpinan Vietnam, dan ada kesepakatan luas bahwa itu masuk akal untuk mengobati (tertundanya) kunjungan yang menjadi pertemuan puncak pemimpin negara,” lanjut dia, seperti dikutip Sky News, Rabu (8/7/2015).
(mas)