Pembom Bunuh Diri ISIS Serang Kota Kilang Minyak Irak
A
A
A
BAIJI - Seorang pembom bunuh diri ISIS dan para militan lain dari kelompok itu menyerang Baiji, kota kilang minyak Irak. Menurut militer Irak serangan itu berlangsung sejak Sabtu malam.
Kota Baiji yang merupakan kota kilang minyak terbesar Irak telah menjadi medan perang selama lebih dari setahun ini. Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah merebut sebagian kota itu pada Juni 2014, ketika mereka mengalahkan banyak tentara Irak di wilayah utara negara warisan Saddam Hussein tersebut.
Para militan ISIS sejatinya mulai menyarang sejak Sabtu malam. Kelompok itu mengandalkan dua pembom bunuh diri yang meledakkan dirinya di mobil. Ledakan itu diikuti oleh bentrokan sengit yang berlangsung sampai tengah malam yang memicu perlawanan dari kelompok bersenjata Syiah.
Walikota Baiji, Mahmoud al-Jabouri, mengatakan ada pola serangan yang digunakan para militan ISIS. ”Senjata mematikan mereka adalah serangan bom bunuh diri dan penembak jitu, dan inilah mengapa kita telah berjuang kembali,” ujarnya, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (6/7/2015).
Seorang perwira militer Irak yang menolak diidentifikasi mengatakan bahwa tentara Irak dan kelompok bersenjata Hashd sedang mempersiapkan serangan balasan.”Militan ISIS masih memegang posisi di tiga lingkungan di Baiji dan mereka masih menerima bala bantuan,” katanya.
Sementara itu, di Provinsi Anbar, Irak barat, saksi mata mengatakan dua roket menghantam kerumunan masa di pusat Ibu Kota Ramadi, Provinsi Anbar yang telah dikendalikan ISIS. Serangan dua roket pada Sabtu malam itu menewaskan 18 orang.
Kota Baiji yang merupakan kota kilang minyak terbesar Irak telah menjadi medan perang selama lebih dari setahun ini. Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah merebut sebagian kota itu pada Juni 2014, ketika mereka mengalahkan banyak tentara Irak di wilayah utara negara warisan Saddam Hussein tersebut.
Para militan ISIS sejatinya mulai menyarang sejak Sabtu malam. Kelompok itu mengandalkan dua pembom bunuh diri yang meledakkan dirinya di mobil. Ledakan itu diikuti oleh bentrokan sengit yang berlangsung sampai tengah malam yang memicu perlawanan dari kelompok bersenjata Syiah.
Walikota Baiji, Mahmoud al-Jabouri, mengatakan ada pola serangan yang digunakan para militan ISIS. ”Senjata mematikan mereka adalah serangan bom bunuh diri dan penembak jitu, dan inilah mengapa kita telah berjuang kembali,” ujarnya, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (6/7/2015).
Seorang perwira militer Irak yang menolak diidentifikasi mengatakan bahwa tentara Irak dan kelompok bersenjata Hashd sedang mempersiapkan serangan balasan.”Militan ISIS masih memegang posisi di tiga lingkungan di Baiji dan mereka masih menerima bala bantuan,” katanya.
Sementara itu, di Provinsi Anbar, Irak barat, saksi mata mengatakan dua roket menghantam kerumunan masa di pusat Ibu Kota Ramadi, Provinsi Anbar yang telah dikendalikan ISIS. Serangan dua roket pada Sabtu malam itu menewaskan 18 orang.
(mas)