Dihina Kandidat Capres AS, Meksiko Boikot Miss Universe
A
A
A
MEXICO CITY - Meksiko memboikot atau tidak akan mengirim kontestan Miss Universe untuk tahun ini. Tindakan itu dipicu komentar pemilik lisensi penggelar kontes Miss Universe, Donal Trump, yang juga kandidat calon presiden (Capres) Amerika Serikat (AS) yang menghina Meksiko.
Dalam sebuah siaran di televisi AS, Trump menyebut para pendatang asal Meksiko adalah pelari bernarkoba dan pemerkosa. Trum sendiri telah mengumumkan bahwa dia akan maju sebagai Capres AS 2016 melalui Partai Republik.
Stasiun televisi Meksiko, Televisa, juga memutuskan untuk tidak menyiarkan kontes Ratu Kecantikan Sejagad itu sebagai bentuk protes terhadap Trump.
”Untuk Televisa, hubungan komersial dengan kontes Miss Universe dan dengan organisasi perusahaan Trump tidak dapat diterima,” kata pihak Televisa, dalam sebuah pernyataan, Selasa (30/6/2015).
Stasiun Ora TV, sebuah perusahaan televisi yang didirikan oleh miliarder Meksiko, Carlos Slim, jugamembatalkan program kontes Miss Universe tahun ini dan membatalkan kerjasama dengan perusahaan kandidat Capres AS tersebut.
Komentar hinaan dari Trump itu ikut meramaikan bursa kandidat Capres AS. Ucapan Trump dianggap sejumlah pihak sebagai bumerang bagi pencapresannya melalui Partai Republik.
Dalam sebuah siaran di televisi AS, Trump menyebut para pendatang asal Meksiko adalah pelari bernarkoba dan pemerkosa. Trum sendiri telah mengumumkan bahwa dia akan maju sebagai Capres AS 2016 melalui Partai Republik.
Stasiun televisi Meksiko, Televisa, juga memutuskan untuk tidak menyiarkan kontes Ratu Kecantikan Sejagad itu sebagai bentuk protes terhadap Trump.
”Untuk Televisa, hubungan komersial dengan kontes Miss Universe dan dengan organisasi perusahaan Trump tidak dapat diterima,” kata pihak Televisa, dalam sebuah pernyataan, Selasa (30/6/2015).
Stasiun Ora TV, sebuah perusahaan televisi yang didirikan oleh miliarder Meksiko, Carlos Slim, jugamembatalkan program kontes Miss Universe tahun ini dan membatalkan kerjasama dengan perusahaan kandidat Capres AS tersebut.
Komentar hinaan dari Trump itu ikut meramaikan bursa kandidat Capres AS. Ucapan Trump dianggap sejumlah pihak sebagai bumerang bagi pencapresannya melalui Partai Republik.
(mas)