Kremlin Dituduh Coba Bunuh Taipan Rusia dengan Bom

Selasa, 30 Juni 2015 - 09:33 WIB
Kremlin Dituduh Coba...
Kremlin Dituduh Coba Bunuh Taipan Rusia dengan Bom
A A A
LONDON - Taipan Rusia, Sergei Pugachev, 52, menuduh Kremlin mencoba untuk membunuhnya di Inggris dengan dua bom di bawah mobil. Menurutnya, upaya pembunuhan itu menggunakan “gaya KGB”.

Upaya pembunuhan yang dia tuduhkan dilakukan rezim Presiden Vladimir Putin terjadi setelah dia dianggapp mencuri dana ratusan juta poundsterling dari bank sentral Rusia.

Pugachev saat ini di bawah kawalan ketat petugas bersenjata selama 24 jam. Upaya pembunuhan dengan dua bom yang diletakkan di bawah mobil itu terjadi bulan lalu di London.

Mantan senator Rusia yang pernah dijuluki "bankir Putin" itu kini bersembunyi di sebuah rumah yang aman di Inggris bersama pasangannya, Alexandra Tolstoy, 41, mantan penyiar berita BBC. Dia juga membawa tiga anaknya untuk bersembunyi.

Tuduhan upaya pembunuhan yang dilakukan Kremlin itu dia lontarkan semalam. ”Mereka yang bertanggung jawab, menggunakan metode gaya KGB yang sudah ditinggalkan di masa lalu,” ujarnya mengacu pada cara intelijen Soviet ketika membunuh musuh.

”Jika ini adalah apa yang terjadi dengan saya di luar Rusia, satu hanya bisa membayangkan apa yang bisa terjadi jika saya di Rusia,” katanya, seperti dilansir Daily Mirror, Selasa (30/6/2015). ”Saya takut paling dengan keselamatan keluarga saya yang juga menjadi sasaran.”

Menurutnya, rencana pembunuhan dengan dua bom itu diduga sebagai balas dendam atas kegagalan Rusia untuk mengekstradisi dirinya dari Inggris. Pugachev dianggap bertanggungjawab atas krisis moneter Rusia pada tahun 2008.

Pada Awal bulan ini Komite Investigasi Rusia—mirip dengan FBI—secara resmi meminta Inggris untuk memulangkan Pugachev ke Rusia untuk diadili. Pasangannya, Alexandra Tolstoy membenarkan teror itu. ”Saya menonton ketakutan terburuk saya yang menjadi kenyataan di depan mata saya. Kemungkinan bahwa pasukan Putin akan pergi sejauh mungkin untuk membunuh keluarga saya, yang sekarang menjadi gangguan nyata,” ujarnya.
(mas)
Berita Terkait
Para Pemimpin UE Siapkan...
Para Pemimpin UE Siapkan Sanksi Keras ke Rusia
Militer Rusia Kembali...
Militer Rusia Kembali Bombardir Fasilitas Utama di Ukraina
Rudal Rusia Hantam Pasar...
Rudal Rusia Hantam Pasar di Ukraina, 16 Orang Tewas
Pertempuran Sengit di...
Pertempuran Sengit di Mariupol, Pejuang Chechnya bunuh Pasukan Asing
Begini Momen saat Pesawat...
Begini Momen saat Pesawat Canggih Rusia SU-35S Hancurkan Markas Militer Ukraina dengan Rudal
Roket Uragan Rusia Hantam...
Roket Uragan Rusia Hantam Apartemen di Kota Chasiv Yar, 10 Tewas dan Puluhan Lain Tertimbun
Berita Terkini
AS Kembali Tangkap Mahasiswa...
AS Kembali Tangkap Mahasiswa Pro-Palestina, Namanya Mohsen Mahdawi
26 menit yang lalu
Kepala Pentagon: China...
Kepala Pentagon: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Kapal Induk AS dalam 20 Menit
1 jam yang lalu
Jenderal Tertinggi Israel...
Jenderal Tertinggi Israel Sebut Menaklukkan Gaza Adalah Fantasi, Ini Alasannya
2 jam yang lalu
Lukashenko Sebut Sekutu...
Lukashenko Sebut Sekutu NATO Sekarang Diam setelah Belarusia Dilindungi Senjata Nuklir Rusia
3 jam yang lalu
Jerman Siap Kirim Rudal...
Jerman Siap Kirim Rudal Canggih Taurus ke Ukraina untuk Melawan Rusia
4 jam yang lalu
Trump: Jutaan Orang...
Trump: Jutaan Orang Tewas karena Putin, Biden, dan Zelensky
5 jam yang lalu
Infografis
Sangkal Tudingan Zelensky,...
Sangkal Tudingan Zelensky, Rusia: China tetap Seimbang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved