Tentara Assad dan Pemberontak Targetkan Warga Sipil
A
A
A
JENEWA - Pasukan Pemerintah Suriah loyalis Presiden Bashar al-Assad dan pasukan pemberontak Suriah sama-sama menargetkan warga sipil. Demikian laporan penyelidik PBB, Selasa (23/6/2015).
Ketua Komisi Penyelidik PBB, Paulo Pinheiro, mengatakan tentara Assad hampir setiap hari menjatuhkan bom barel di Aleppo sepanjang tahun ini. Menurutnya, warga sipil Suriah menderita akibat terkepung kelompok-kelompok yang bertikai, termasuk kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Akibat terkepung itulah, warga sipil Suriah kekuarang makanan, obat dan menderita kelaparan. “Serangan (pasukan) pemerintah berupa penembakan dan pemboman dari udara telah membuat sebuah daerah terkepung,” kata Pinheiro kepada Dewan HAM.
Menurutnya, kelompok-kelompok bersenjata ikut meneror warga sipil, di antaranya, ISIS, Jabat al-Nusra dan Jaysh Al-Islam.
Konflik di Suriah sudah berlangsung empat tahun. Korban tewas sudah mencapai lebih dari 220 ribu jiwa. Konflik itu juga memaksa sekitar 4 juta pengungsi telah melarikan diri.
Laporan penyelidik PBB mengecam penggunaan bom barel yang hampir setiap hari dijatuhkan pasukan Suriah di Aleppo timur. ”Penggunaan bom barel secara terus-menerus dalam serangan udara terhadap seluruh area danbukan target spesifik, masuk kategori pelanggaranhukum kemanusiaaan dan hukum internasional,” bunyi laporan itu, seperti dikutip Reuters.
Duta Besar Suriah Hussam Eddin Aala menolak laporan penyelidik PBB tentang temuan tindakan pasukan Pemerintah Assad.
”Kelompok teroris ISIS telah berkomitmen melakukan pembantaian di Palmyra dan menyebabkan kematian serta cedera terhadap ratusan orang, namun kejahatan ini tidak tampak ditemukan dalam laporan itu,” kata Aala, yang menyebut penyelidik PBB bias dan terindikasi kolusi.
Ketua Komisi Penyelidik PBB, Paulo Pinheiro, mengatakan tentara Assad hampir setiap hari menjatuhkan bom barel di Aleppo sepanjang tahun ini. Menurutnya, warga sipil Suriah menderita akibat terkepung kelompok-kelompok yang bertikai, termasuk kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Akibat terkepung itulah, warga sipil Suriah kekuarang makanan, obat dan menderita kelaparan. “Serangan (pasukan) pemerintah berupa penembakan dan pemboman dari udara telah membuat sebuah daerah terkepung,” kata Pinheiro kepada Dewan HAM.
Menurutnya, kelompok-kelompok bersenjata ikut meneror warga sipil, di antaranya, ISIS, Jabat al-Nusra dan Jaysh Al-Islam.
Konflik di Suriah sudah berlangsung empat tahun. Korban tewas sudah mencapai lebih dari 220 ribu jiwa. Konflik itu juga memaksa sekitar 4 juta pengungsi telah melarikan diri.
Laporan penyelidik PBB mengecam penggunaan bom barel yang hampir setiap hari dijatuhkan pasukan Suriah di Aleppo timur. ”Penggunaan bom barel secara terus-menerus dalam serangan udara terhadap seluruh area danbukan target spesifik, masuk kategori pelanggaranhukum kemanusiaaan dan hukum internasional,” bunyi laporan itu, seperti dikutip Reuters.
Duta Besar Suriah Hussam Eddin Aala menolak laporan penyelidik PBB tentang temuan tindakan pasukan Pemerintah Assad.
”Kelompok teroris ISIS telah berkomitmen melakukan pembantaian di Palmyra dan menyebabkan kematian serta cedera terhadap ratusan orang, namun kejahatan ini tidak tampak ditemukan dalam laporan itu,” kata Aala, yang menyebut penyelidik PBB bias dan terindikasi kolusi.
(mas)